Demo Warga Israel Rusuh, Desak Netanyahu Mundur
Unjuk Rasa Israel Rusuh.-screnshot-
AKSI demo warga Israel rusuh yang menuntut untuk segera dilakukannya gencatan senjata hingga desakan agar Benjamin Netanyahu yang merupakan Perdana Menteri Israel mundur dari jabatannya.
----------
AKSI demo besar-besaran yang terjadi di Tel Aviv pada Minggu 1 Agustus tersebut juga dipicu oleh tewasnya 6 sandera akibat pengeboman yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan menuntut kesepakatan gencatan senjata dan serikat buruh utama Israel menyerukan pemogokan.
Aksi unjut rasa tersebut berujung bentrokan dengan pasukan keamanan pada malam harinya.
Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘Sekarang! Sekarang!’ dan menuntut Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata dengan Hamas agar dapat membebaskan para sandera yang masih tersisa.
Dalam aksi demo ini, warga Israel juga memblokir jalan di Tel Aviv dan berkumpul di depan kantor Netanyahu yang berada di Yerusalem Barat.
BACA JUGA:Noa Argamani Ungkap Kebohonan Media Israel, Luka Saya Karena Serangan Israel
Pihak dari Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili keluarga tawanan yang ditawan di Gaza, mengatakan kematian enam sandera tersebut merupakan akibat langsung dari kegagalan Netanyahu dalam mengamankan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan membawa pulang orang-orang yang mereka cintai.
“Mereka semua dibunuh dalam beberapa hari terakhir, setelah bertahan hidup selama hampir 11 bulan dari penyiksaan dan kelaparan di tahanan Hamas,” kata forum tersebut.
Gil Dickmann, sepupu Carmel Gat, yang jasadnya termasuk salah satu dari yang dipulangkan, mendesak warga Israel untuk memberi lebih banyak tekanan pada pemerintah mereka.
“Turun ke jalan dan tutup negara sampai semua orang kembali. Mereka masih bisa diselamatkan,” tulis Dickmann di X.
Sedangkan Histadrut yang merupakan federasi serikat pekerja terbesar Israel telah menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata.
Serikat pekerja mengatakan akan menutup Bandara Ben Gurion mulai pukul 8 pagi pada hari Senin 2 Agustus.