Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Industri Kosmetik RI Jadi Motor Ekonomi Baru

Industri Kosmetik RI Jadi Motor Ekonomi Baru.-Antara-

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan total nilai industri kosmetik yang tercatat Rp35,6 triliun hingga November 2025 tumbuh menjadi motor ekonomi yang baru.

Bahkan, menurut dia, industri kosmetik nasional diprediksi bisa tumbuh 4,73 persen per tahun. "Segmen personal care, skincare, dan makeup menjadi kontributor dominan seiring meningkatnya kebutuhan perawatan diri dan kesadaran konsumen terhadap kualitas produk," ujar dia dalam acara Jakarta X Beauty 2025 di Jakarta , Kamis.

Pertumbuhan itu, menurut Airlangga, seiring meningkatnya konsumsi masyarakat dan pesatnya inovasi pelaku usaha muda. Pengeluaran masyarakat pada kategori pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan diri menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025.

"Sektor ini mengalami kenaikan dari 2,91 persen pada kuartal II 2025 menjadi 4,21 persen pada kuartal III 2025, menunjukkan tingginya minat dan daya beli terhadap produk sandang maupun perawatan diri." kata Airlangga.

Maka dari itu, Menko menyatakan pihaknya berupaya memastikan agar potensi besar industri kecantikan dapat dioptimalkan. "Ini sesuatu hal yang luar biasa karena dipertontonkan ke publik dalam sebuah pameran kreativitas dan inovasi daripada anak-anak muda. Dan memang industri kosmetik, wellness, itu tumbuhnya double digit," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap Female Daily Network atas penyelenggaraan acara yang menjadi wadah kolaborasi bagi pelaku industri, UMKM, kreator konten, serta konsumen di sektor kecantikan.

Gelaran berskala besar seperti itu dinilai memiliki kontribusi penting dalam memperkuat ekosistem industri sekaligus meningkatkan literasi dan kesadaran konsumen. Munculnya beragam merek lokal baru, termasuk produk untuk segmen laki-laki, menunjukkan semakin luasnya pasar dan besarnya potensi industri tersebut di masa mendatang.

Airlangga menjelaskan, pertumbuhan pesat itu juga tak lepas dari peran para pengusaha muda yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan pengembangan bisnis. Gelaran semacam ini, menurutnya, justru bisa mendorong lahirnya berbagai start-up baru yang memperkuat ekosistem industri kecantikan.

Di samping itu, generasi muda juga memainkan peran strategis sebagai penggerak tren, pencipta konten sekaligus pengawas informal di ruang digital. "Dalam ekosistem seperti ini, kualitas dan keamanan produk menjadi faktor krusial yang harus dijaga pelaku usaha karena pengalaman negatif dapat dengan cepat menyebar dan memengaruhi reputasi brand," kata Airlangga, menerangkan.

Pada kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa Pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki pencatatan data industri kecantikan. Salah satunya melalui pemecahan Harmonized System (HS) Number atau International Standard Industrial Classification (ISIC) khusus bagi produk inovasi dalam negeri yang masih melakukan contract manufacturing di luar negeri. "Dan kebijakan ini akan mulai berlaku tahun depan," katanya, menambahkan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan