Perpustakaan Daerah di Era Digital: Tantangan dan Peluang Optimalisasi"
Yanto-Dok Pribadi-
Optimalisasi Perpustakaan Daerah di Era Digital
Pertama adalah perubahan Perilaku Masyarakat. Secara global, masyarakat, terutama generasi muda, lebih memilih sumber informasi digital yang mudah diakses melalui smartphone dan perangkat lainnya.
Jika diitnjau secara lokal, yakni di Bangka Belitung, akses internet yang belum merata di seluruh wilayah Bangka Belitung dapat menjadi kendala, namun tren penggunaan internet terus meningkat.
Kedua keterbatasan anggaran. Yakni alokasi dana untuk perpustakaan seringkali terbatas, sehingga sulit untuk melakukan investasi dalam teknologi dan pengembangan koleksi digital. Di Bangka Belitung, anggaran daerah yang terbatas dapat mempengaruhi kemampuan perpustakaan daerah dalam melakukan digitalisasi dan peningkatan fasilitas.
Ketiga, keterbatasan sumber daya manusia, pustakawan perlu memiliki keterampilan dalam pengelolaan informasi digital, teknologi informasi, dan komunikasi untuk dapat bersaing di era digital.
Sementara itu di Bangka Belitung pelatihan dan pengembangan SDM di bidang perpustakaan digital perlu ditingkatkan agar pustakawan dapat mengelola perpustakaan modern.
Keempat, infrastruktur yang belum memadai, ketersediaan jaringan internet yang stabil dan cepat sangat penting untuk mendukung akses ke sumber informasi digital. Beberapa wilayah di Bangka Belitung masih memiliki keterbatasan dalam akses internet, sehingga perlu adanya peningkatan infrastruktur.
Kelima, hak cipta dan lisensi, dimana digitalisasi koleksi perpustakaan harus memperhatikan masalah hak cipta dan lisensi agar tidak melanggar hukum. Perpustakaan daerah perlu memahami aturan hak cipta dan lisensi terkait dengan digitalisasi koleksi.
//Peluang Optimalisasi Perpustakaan Daerah di Era Digital