Pemberian Alat Kontrasepsi Menjerumuskan Generasi

Nurul Aryani-Arsip Babel Pos-

Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mencatat angka permohonan dispensasi nikah pada 2022 mencapai 15.212 kasus, 80% diantaranya karena para pemohon telah hamil. Diakui atau tidak, seks bebas (perzinahan) di kalangan remaja semakin dianggap wajar.

BACA JUGA:Potensi Timah Bangka Belitung dan Pengelolaannya dalam Sudut Pandang Islam

Trend remaja melakukan seks pertama juga semakin belia usianya. dr. Hasto Wardoyo, menyoroti kenaikan persentase remaja 15-19 tahun melakukan hubungan seks untuk pertama kali diungkapkan dr. Fakhruzabadi Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Sekira 62,7 persen remaja SMP di Indonesia tidak perawan. Bahkan sebanyak 21,2 persen pelajar SMA melakukan aborsi. 

 

Angka fantastis untuk sebuah kemaksiatan yang mestinya tidak terjadi. Angka ini sebelum peraturan pemerintah no 28/2024 disahkan. Bagaimana kelanjutannya jika diterapkan kelak? Adanya penyediaan alat kontrasepsi bisa diprediksi akan membuat angka perzinahan dikalangan remaja naik.

Seks aman, seks sehat terus dikampanyekan di tengah remaja. Padahal seks bebas atau seks diluar pernikahan adalah perzinahan, perilaku keji dan jalan yang buruk yang tidak boleh dilakukan.  

 

Bukan Solusi

Langkah pemerintah pada PP Nomor 28/2024 jika ditujukan untuk menekan laju pernikahan dini dan hamil diluar nikah dengan -salah satunya- menyediakan alat kontrasepsi jelas bukan sebuah solusi yang cemerlang. Ini justru sebuah sikap keberpihakan untuk cenderung memfasilitasi seks bebas. 

Solusi semacam ini merupakan solusi yang khas dalam sistem sekulerisme-liberalisme. Negara yang sekuler-liberal harus menjamin kebebasan individu, termasuk kebebasan hak reproduksi. Dalam aturan sekuler, negara dilarang melarang siapa pun melakukan hubungan seksual sebab dianggap itu hak masing-masing individu.

 

BACA JUGA:Penggundulan Hutan Massif, Islam Solusi Komprehensif

 

Namun, seks bebas amat berisiko. Akhirnya terjadilah tambal sulam atau tumpang tindih masalah. Disediakanlah alat kontrasepsi oleh negara dalam rangka mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Jelas sekali solusi ini dapat mengarahkan manusia pada kehancuran, jelas sekali ini racun bagi generasi.

Regulasi semacam ini justru akan menjerumuskan generasi kepada perzinahan. Beginilah negara sekuler di mana manusia bebas membuat aturan. Akhirnya bukan kebaikan yang didapat justru keburukan yang akan mendatangkan kemurkaan Al-Khaliq.

Tag
Share