Pemberian Alat Kontrasepsi Menjerumuskan Generasi
Nurul Aryani-Arsip Babel Pos-
Akar Masalah Seks Bebas Dikalangan Remaja
Perilaku remaja tidak bisa dipisahkan dari lingkungan dimana ia tinggal. Ketika seks bebas merajalela dikalangan generasi, itu menandakan pemantik dilingkungannya amat besar.
Tontonan yang membangkitkan syahwat, film dan drama romantis yang mengandung hal tidak pantas, game online dengan pemain yang membuka aurat, hingga lagu-lagu yang tidak senonoh bertebaran mencengkeram generasi.
Remaja akhirnya menjadikan semuanya tuntunan hidup. Berawal dari pacaran yang digambarkan indah dan keren akhirnya terjerumus ke jurang yang gelap.
BACA JUGA:Islam Melindungi Perempuan dari KDRT
Semua pemantik dari luar (eksternal) tadi tidak bisa dihalau oleh generasi dengan baik sebab keimanan yang juga belum kokoh. Remaja makin jauh dengan agama. Agama hanya dijadikan identitas tapi tidak dipahami lebih dalam.
Aturannya tidak diterapkan. Sehingga agama menjadi tidak berpengaruh dalam diri mereka. Kehidupan sekulerisme berperan besar mendesain generasi jauh dari Islam. Islam dikerdilkan sebatas agama ritual. Akhirnya generasi membatasi hanya salat saja dan berkerudung.
Padahal Islam juga mengatur pola pikir dan pola sikap secara keseluruhan. Lemahnya keimanan dan kepribadian islam pada remaja menjadikan mereka tidak bisa bersikap dengan benar.
Jauhnya mereka dari agama disebabkan aturan kehidupan yang memang mendorong manusia mengkerdilkan agama. Biang keroknya sudah jelas, diterapkannya aturan batil sekulerisme.
Terjerumusnya generasi ke seks bebas juga tidak lepas dari lemahnya pengawasan orang tua, lemahnya amar makruf nahi munkar dikalangan masyarakat serta lemahnya penjagaan negara pada remaja. Kehidupan yang serba matrealistis telah menyeret orang tua hingga masyarakat amat sibuk mencari rupiah.
Negara juga tidak memberi jaminan ekonomi yang baik untuk rakyat. Alhasil, semua disibukan dengan urusan masing-masing. Generasi jadi bertindak sendiri.