Warga Babel Mantap = Makan Tabungan!

Safrizal ZA-screnshot-

Mengatasi hal tersebut Safrizal mengakui pihaknya sudah melakukan sejumlah koordinasi, untuk mencari solusi khusus sumber dana yang akan digunakan untuk mengoperasikan dua perusahaan sawit tersebut. 

"Kita sudah minta kepada perusahaan untuk mencari sumber dana lain, atau melapor kepada kita. Nanti kita juga akan berkoordinasi dengan jampidus menghitung berapa biaya operasional, nanti kita akan cari jalan keluar," jelasnya. 

Lebih lanjut saat dikonfirmasi terkait dua perusahaan sawit dikelola melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Safrizal pun tak menampik kemungkinan tersebut dapat dilakukan. 

"Iya termasuk (dikelola BUMD), tapi kalau diserahkan tidak bisa karena barangnya ini masih punya perusahaan. Belum disegel dan belum disita yang disita itu nomor rekening, jadi perusahaan masih bisa beroperasi. Kekhawatiran dari perusahaan kalau itu dioperasionalkan takut malah disita, makanya ini harus kita bereskan agar pabrik bisa beroperasi," jelasnya. 

Opsi lain, pihaknya juga akan menggandeng perusahaan sawit lain untuk dapat menampung sawit dari masyarakat. 

"Kami juga meminta pabrik sekitar untuk menampung, ada yang menampung 200-500 ton per hari. Jadi ini tidak di cap sebagai suatu tindakan ilegal, ini sudah disaksikan Kejati jadi sudah cukup aman. Tapi ini belum top produksi, karena mungkin harus melebar lagi. Kalau pabrik tidak bisa jalan, bisa kita melebar ke Bangka atau ke Bangka Selatan tapi cost bagi petani lebih tinggi," tuturnya***

Tag
Share