Warga Babel Mantap = Makan Tabungan!

Safrizal ZA-screnshot-

TERPURUKNYA pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung (Babel) di triwulan I tahun 2024 di angka 10,1 persen, atau terendah se-Sumatera harusnya sudah menjadi atensi khusus pemerintah pusat. 

----------------

HAL ini dilihat dari masih ramainya aktivitas pasar karena terbantu dengan tabungan yang dimiliki masyarakat.

Pertanyaannya, sampai kapan makan tabungan ini bisa bertahan dengan situasi yang terjadi saat ini? demikian hal ini disinggung Pj Gubernur Babel, Dr Safrizal ZA ketika menjadi keynotes speaker di FGD yang diselenggarakan Kanwil DJPb Babel, Kamis (16/5).

"Berapa lama tabungan masyarakat itu rata-rata bisa bertahan terhadap situasi ini. Ekonomi kita ini seperti orang berada di tepi jurang, lalu terjun," sebut Safrizal.

Melemahnya perekonomian Babel diutarakan Safrizal, disebabkan tak berjalan sektor pertambangan, industri pengolahan dan ekspor komoditas timah Babel. Bahkan ekspor timah ini kosong di dua bulan awal 2024.

BACA JUGA:Perekonomian Bisa Terpukul

Meski di Maret-April sudah ada ekspor, tapi hal itu dinilai belum membantu. Parahnya lagi, badai yang menerpa perekonomian di Babel kini merembet ke sektor perkebunan sawit.

Hal itu disebabkan tak beroperasional dua pabrik pengolahan kelapa sawit di Bangka Tengah dan Bangka Selatan lantaran sang pemilik tersandung dugaan kasus korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Dorong Beroperasi

Dalam kesempatan itu, Safrizal memastikan bahwa pihaknya akan berupaya, untuk kembali mengoperasional dua perusahaan sawit yakni CV Mutiara Alam Lestari (MAL) dan CV Mutiara Hijau Lestari (MHL). 

"Kemarin kita sudah rapat bersama dengan pengacara dari pemilik perusahaan didampingi Kejati sudah berkoordinasi dengan jampidsus, agar perusahaan jangan ditutup karena akan mematikan atau membuat phk di pabrik dan juga di perkebunan," katanya.

BACA JUGA: Wacana Pengoperasian 5 Smelter Sitaan Kejagung, Lihat Dari Sisi Hukum dan Ekonomi

Terkait dioperasikan kembali dua perusahaan tersebut, Jampidsus memberikan kode hijau namun nomor rekening yang diblokir tetapi tidak bisa dipergunakan. 

Tag
Share