Mengapa Nabi Ismail AS Menceraikan Istrinya?

ilustrasi-ilustrasi-

Istrinya Nabi Ismail menjawab, “Air putih.”

Jawaban istri Ismail sebetulnya menunjukkan bahwa mereka tak makan apapun kecuali makan daging hasil buruan Nabi Ismail AS.

Mereka pun tak mampu minum susu dan hanya minum air putih. Namun dalam kondisi yang sulit itu, sang istri menjawab seolah-olah mereka tak kekurangan apa-apa dan bersyukur.

Nabi Ibrahim AS mendoakan keluarga sederhana putranya itu, “Ya Allah, berkahi daging dan air mereka.” Maka sejak itu, berkat doa Nabi Ibrahim, keluarga Ismail dan anak keturunannya tak pernah mengalami sakit meski hanya makan daging tanpa gandum dan  sayur.

Selain itu, mereka juga tetap sehat dan terpenuhi gizinya meski hanya minum air putih.

Mendapati menantunya yang shalihah, Nabi Ibrahim AS menitipkan pesan, “Saat suamimu kembali, sampaikan salamku kepadanya dan katakan bahwa ia harus mempertahankan gagang pintunya.”

Kemudian saat Nabi Ismail AS kembali, ia pun bertaya kepada istrinya, “Apakah seseorang menemuimu?”

Istrinya menjawab, “Ya, seorang pria tua yang rupawan datang kepadaku. Dia bertanya tentangmu dan aku mengabarkan kepadanya bahwa kondisi kita sangat baik.”

Apa dia memberimu nasihat?” tanya Nabi Ismail AS.

“Ya, dia berpesan untuk menyampaikan salamnya kepadamu dan memintamu agar mempertahankan gagang pintu rumah,” jawab istrinya yang juga tak memahami maksud pesan tersebut.

Nabi Ismail kemudian menjelaskan, “Ia adalah ayahku dan kau adalah gagang pintu itu. Dia memintaku untuk mempertahankanmu di sisiku.”

Keduanya pun hidup bahagia hingga terpisah oleh ajal. Dari pernikahan keduanya pula lahir generasi baik, keturunan yang saleh, penjaga Makkah dan Ka’bah, hingga melahirkan keturunan manusia terbaik, Rasulullah SAW.***

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan