Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Sandra Dewi, 'Wasit', Tetian, Anggraeni & Adam Marcos, Mengapa Belum Tersangka?

Ilustrasi-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Di tengah penantian proses hukum para kolektor timah yang saat ini masih dalam penyidikan Kejaksaan Agung RI --pasca penyegelan aset-aset para kolektor belum lama ini--, pertanyaan berikutnya justru muncul soal beberapa nama yang sudah terindikasi kuat terlibat langsung dalam Kasus Tipikor Tata Niaga Timah di IUP PT Timah 2015-2022, mengapa belum jadi tersangka.  Padahal, nama-nama yang kerap mencuat itu terlibat aktif dalam transaksi tata niaga timah tersebut.

Proses penyidikan kalangan kolektor --yang jumlahnya disebut-sebut mencapai 38 orang itu, saat ini informasi yang diperoleh masih terus berlanjut.  Proses hukum para kolektor ini masuk dalam Kasus Tipikor Timah Jilid II yang merupakan kelanjutan Tipikor Jilid I yang sudah inkrah.

Hanya saja, beberapa nama mulai dari artis Sandra Dewi, oknum yang disebut oleh terpidana Harvey Moeis (suami Sandra Dewi.red) sebagai sosok 'Wasit', oknum wartawan Tetian Wahyudi --yang meraup duit PT Timah hampir Rp 1 Triliun, juga istri Dirut PT RBT almarhum Suparta yang Bernama Anggraeni, hingga staf PT RBT & Adam Marcos hingga kini masih tenang-tenang saja.  Mereka sebelumnya dalam persidangan Tipikor Timah Jilid I baru berstatus saksi.

Di sisi lain, belum ada informasi lebih lanjut dari Kejagung terkait pemeriksaan para kolektor dalam kasus dugaan Tipikor Timah Jilid II.  Siapa saja yang sudah dimintai keterangan, termasuk belum ada juga keterangan lebih lanjut dari beberapa rumah mewah para kolektor yang sudah disegel seperti di Parit Tiga Bangka Barat belum lama ini.  

Sejauh mana keterlibatan mereka-mereka itu hingga layak jadi tersangka?

1) 'Wasit' yang Misterius?

Meski tiap kali di persidangan Tipikor Jakarta Pusat selalu berpenampilan sopan, namun salah satu bukti ketidakjujuran terdakwa Harvey Moeis suami artis Kelahiran Pangkalpinang Sandra Dewi, Bangka Belitung (Babel) dalam sidang Tipikor Tata Niaga Timah di IUP PT Timah 2015-2022, justru terlihat.  Mulai dari soal dana CSR --yang dikatakan sebagai dana social bersama-- dengan pencatatan dan penggunaan yang tidak jelas transaksinya, hingga sejumlah percakapan yang bersangkutan di dalam Grup WA yang menyebut sosok yang justru tidak mau diakuinya keberadaaannya.

Sosok itu adalah 'Wasit' yang sempat disebut sebagai sosok yang berada di posisi tertentu digunakan oleh yang Harvey Moeis untuk 'menekan' komitmen para bos smelter.  Ketika Jaksa dalam sidang Kamis, 7 November 2024 lalu membacakan berita acara pemeriksaan Harvey Moeis, di grup WA 'New Smelter', ada pesan ke Harvey Moeis bahwa PT Timah membayar harga bijih timah lebih mahal. Namun, hanya untuk penjualan ke pelimbang kecil, bukan untuk partai besar.

Harvey membalas:

'Siap Pak Dir, saya rasa sekarang akan lebih kelihatan siapa yang commit dan tidak. Dan kalau ketahuan, harus siap menanggung konsekuensinya, terutama dengan adanya wasit baru dari Jakarta'.

Di sini Harvey Moeis mengaku lupa siapa sosok 'Wasit' dari Jakarta yang dimaksud. Dia bahkan menyatakan istilah itu hanya karangannya saja.

"Wasit Jakarta mungkin karangan saya juga," ujarnya berkilah.

2) Tetian Wahyudi, Jadi Apa?

Tidak hanya soal misteri 'wasit' dan atau mafia yang hingga kini masih misteri?  Satu nama lagi yang mencuat dan jadi pemain sentral khusus timah SN rendah, adalah oknum wartawan Tetian Wahyudi yang sempat mencuat ke permukaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan