LGBT Tingkatkan Kasus HIV di Basel, DPD IMM Babel Desak PJs Bupati Bertindak
--
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bangka Belitung (DPD IMM BABEL) mendesak agar Penjabat Sementara (PJs) Bupati Bangka Selatan meakukan tindakan tegas dalam menangani penambahan kasus HIV di Kabupaten Bangka Selatan.
Penambahan angka kasus tersebut lantaran adanya praktik seks bebas yang saat ini ditemukan yang terdeteksi dilakukan oleh perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)
Handika Yuda Saputra, selaku Sekretaris Umum DPD IMM Bangka Belitung menyampaikan bahwa LGBT merupakan tindakan penyimpangan seksual mudharat dan merugikan serta perbuatan yang sangat dilarang agama Islam.
“Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) itu merupakan pebuatan yang menyimpang dan sangat bertentangan dengan Ajaran Islam. Apalagi sudah sangat jelas bahwa LGBT membawa banyak kemudharatan atau masalah dalam kehidupan, salah satunya ya HIV ini,” ujarnya.
Dalam menyikapi hal ini, Handika mendesak agar Pjs. Bupati Bangka Selatan segera bergerak cepat dalam mengatasi masalah ini.
“HIV ini bisa mengancam siapa saja, dan salah satu penyebabnya itu melalui hubungan seksual beresiko dan tanpa pengaman, serta hubungan sesama jenis maupun heteroseksual, maka ini sangat perlu dilakukan tindakan yang cepat dalam penanganannya,” jelasnya.
Yuda mendesak PJs. Bupati Bangka Selatan untuk mengambil tindakan tegas dalam upaya menekan angka kasus LGBT di Bangka Selatan. “Yaaa PJs. Bupati Baselnya itu harus tegas dalam mengambil tindakan supaya dapat menekan peningkatan kasus HIV dan Inilah moment beliau untuk membuktikan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat Bangka Selatan,” ucapnya.
Handika juga menjelaskan beberapa hal yang dapat membantu menekan peningkatan Kasus HIV di Bangka Selatan. “Sebetulnya ada beberapa cara yang bang, dimulai dari pendidikan kesehatan seksual yang komprehensif kepada semua pihak, termasuk sekolah, komunitas, dan media, serta perlu memberikan informasi yang akurat tentang HIV, cara penularan, dan pencegahannya. Kedua melakukan tes HIV rutin dan pengobatan (Antiretroviral) ARV yang mudah diakses juga merupakan langkah penting. Sebab dengan pemeriksaan dini dan pengobatan ARV tentu akan efektif dalam mengurangi risiko penularan HIV, baik di antara pasangan heteroseksual maupun homoseksual,” jelasnya.
“Selanjutnya langkah yang dapat diambil adalah melakukan kolaborasi antar pemerintah, komunitas kesehatan atau organisasi - organisas lain, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Sebab dengan bahu membahu dalam upaya mitigasi HIV melalui kebijakan - kebijakan yang pro rakyat dalam ranah HIV dan LGBT,” lanjutnya.
Handika juga menyampaikan harapannya agar PJs. Bupati mampu mengatasi dan menekan angkat kasus HIV di Bangka Selatan. “Yang jelas, saya dan kita semua berharap agar PJs. Bupati Basel mampu bertindak tegas dan memberikan efek yang signifikan dalam menekan kasus HIV di Bangka Selatan melalui Gerakan yg masif dan inklusif maka akan dapat memitigasi penularan HIV dengan cepat dan komprehensif,” pungkasnya. (im)