Meski Hujan, Mimbar Peradaban ke 5 Jalan Terus

Reporter: Ilham |

Editor: Aprianto |

Kamis , 18 Jan 2024 - 21:46

SIMPANG RIMBA - Jika kajian ilmu biasa dilaksanakan di dalam ruang khusus seperti pendopo, aula, masjid dan majelis secara umum, maka Pemuda yang ada di area SEPERAK (Sebagin, Permis, Rajik) mengadakan kegiatan tersebut di cafe yang umumnya digunakan untuk bersantai para pemuda.

Hal seperti itu sebenarnya tidak lagi asing di perkotaan, tapi menjadi sesuatu yang unik dan menarik ketika dilaksanakan di pedesaan di Kecamatan Simpang Rimba.

BACA JUGA:Bandar Sabu di Toboali Dibekuk

Walau hujan turun di Rabu malam, 17 Januari 2024 pemuda dari 3 desa tetap berkumpul di Cafe Aji Kopi Desa Permis, guna mengikuti kegiatan Mimbar Peradaban Edisi ke 5.

Ust. M. Nurul Hidayat, MS.S. (Nuhi) selaku pembicara, merasa sangat bersyukur atas keberadaan Komunitas SEPERAK (Sejuta Pemuda Bergerak) yang mewadahi pemuda di tiap kampung ini.

Dikatakannya, menata niat dan menyatukan pergerakan sebagai tema yang diharapkan menjadi wasilah agar para Pemuda tetap semangat bergerak dengan niat yang tertata baik. "Kegiatan ini terlihat sederhana, tapi terasa sangat mempesona. Kegiatan ini terlihat biasa, tapi sangatlah istimewa," ungkap Ust. Nuhi di awal sambutan.

"Jika ingin tergabung dalam organisasi seperti ini, niatkan untuk ibadah kepada Allah. Jangan diniatkan karena manusia," pesannya untuk seluruh Pemuda Seperak.

Alvhi Peci mewakili Alfi Ibnu H. Murdiman yang juga sebagai Pembina Komunitas Seperak menjelaskan terkait Makna Mimbar Peradaban. "Secara umum, Mimbar Peradaban singkatan dari Minum Bareng Permis, Rajik Dan Sebagin," jelasnya.

"Mimbar Peradaban secara filosofi, sebagai tempat untuk mensyiarkan ilmu pengetahuan agar terwujudnya masyarakat cerdas dan berperadaban," tambah Alvhi Pembina Komunitas Seperak.

Sebelum penutupan, ia juga mengajak semua untuk menyukseskan Program Kampung Ramadhan Seperak (KRS) ke 3 yang dilaksanakan tiap tahun. Dalam doa penutup, mereka semua tidak lupa mendoakan keluarga Muslim yang ada di Palestina. (IM)

meski hujan, mimbar peradaban ke 5 jalan terus                            simpang rimba - jika kajian ilmu biasa dilaksanakan di dalam ruang khusus seperti pendopo, aula, masjid dan majelis secara umum, maka pemuda yang ada di area seperak (sebagin, permis, rajik) mengadakan kegiatan tersebut di cafe yang umumnya digunakan untuk bersantai para pemuda. 
hal seperti itu sebenarnya tidak lagi asing di perkotaan, tapi menjadi sesuatu yang unik dan menarik ketika dilaksanakan di pedesaan di kecamatan simpang rimba. 
baca juga:cek kesiapan personel pelayanan, kasi propam polres basel tinjau ruang tahanan
baca juga:bandar sabu di toboali dibekuk
walau hujan turun di rabu malam, 17 januari 2024 pemuda dari 3 desa tetap berkumpul di cafe aji kopi desa permis, guna mengikuti kegiatan mimbar peradaban edisi ke 5.
ust. m. nurul hidayat, ms.s. (nuhi) selaku pembicara, merasa sangat bersyukur atas keberadaan komunitas seperak (sejuta pemuda bergerak) yang mewadahi pemuda di tiap kampung ini.
dikatakannya, menata niat dan menyatukan pergerakan sebagai tema yang diharapkan menjadi wasilah agar para pemuda tetap semangat bergerak dengan niat yang tertata baik.  "kegiatan ini terlihat sederhana, tapi terasa sangat mempesona. kegiatan ini terlihat biasa, tapi sangatlah istimewa," ungkap ust. nuhi di awal sambutan.
"jika ingin tergabung dalam organisasi seperti ini, niatkan untuk ibadah kepada allah. jangan diniatkan karena manusia," pesannya untuk seluruh pemuda seperak.
alvhi peci mewakili alfi ibnu h. murdiman yang juga sebagai pembina komunitas seperak menjelaskan terkait makna mimbar peradaban.  "secara umum, mimbar peradaban singkatan dari minum bareng permis, rajik dan sebagin," jelasnya. 
"mimbar peradaban secara filosofi, sebagai tempat untuk mensyiarkan ilmu pengetahuan agar terwujudnya masyarakat cerdas dan berperadaban," tambah alvhi pembina komunitas seperak. 
sebelum penutupan, ia juga mengajak semua untuk menyukseskan program kampung ramadhan seperak (krs) ke 3 yang dilaksanakan tiap tahun. dalam doa penutup, mereka semua tidak lupa mendoakan keluarga muslim yang ada di palestina. (im)

Tag

Share