CERPEN MARHAEN WIJAYANTO: Sambal Terasi

ilutrasi-babelpos-

 

Semacam kesadaran dan rasa memiliki karena jalanan itulah satu-satunya warisan leluhur kami. Kata Pak RT, pemerintah belum mampu  mengaspal karena pajak semakin sulit. Semua karena timah yang sedang sepi.

Usai kami menambal jalanan, ucapan terimakasih dari pegawai kelurahan karena kami ada inisiatif. 

 

Dia membawa nasi bungkus, kali ini ayam bakar. Ah, kami sudah menganggap makanan mewah. Tak selalu lauk ikan dan sambal terasi yang sekarang mirip kadar hati dan keimanan kami. Tipis seperti kertas tisu dan bisa dibeli. **

BACA JUGA:11 Cara Mengatasi Buntu Ide dalam Menulis, Nomor 8 Sering Dilakukan

 

Marhaen Wijayanto, Lahir di Boyolali, 9 Maret 1983.Kepala SDN SDN 7 Simpang Teritip, Bangka Barat. dapat dihubungi di [email protected]. Menulis novel Mencari Jejak Sang Depati, Roman Terlupakan dan Antologi Puisi Hujan Bulan Desember.

Tag
Share