Mantan Karyawan BRM Tak Menduga Jahe Merah Gagal Panen

KOBA - Program Jahe Merah yang dicetuskan Gubernur Bangka Belitung Periode 2017-2022, Erzaldhi Rosman Djohan dinilai gagal dan merugikan rakyat. Selain warga masuk dalam blacklist BI Checking, petani juga mengalami gagal panen.

Mirisnya lagi, program yang melibatkan 400 warga Bangka Tengah ini tidak melibatkan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, sehingga tidak memiliki data terkait siapa saja warga yang mengikuti program Pemprov Babel ini.

BACA JUGA:Kajari Bangka Tengah Dicatut, Minta Duit ke Politisi & Pejabat

BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Tahun 2024, Pemkab Langsung Evaluasi Kinerja 2023

Terkait masalah ini, pihak PT. Berkah Rempah Makmur (BMR) angkat bicara. Supiat, mantan karyawan BMR mengatakan dirinya tidak bisa berbicara terkait masalah hutang piutang.  "Kalau hutang piutang, mungkin ke bagian sosialisasi, saya di sini sebagai karyawan BMR, tapi sudah resign, namun masih memiliki tanggungjawab untuk menjelaskan, karena saat itu saya yang ada di lapangan," ujar Supiat di hadapan awak media, Jumat (5/1/2024).

Diberitakan sebelumnya, kegagalan panen jahe merah ini dipengaruhi oleh faktor alam, yakni cuaca ektrim, bercak kuning, dan fusarium.

Supiat mengaku tidak diduga bakal gagal panen jahe merah, karena pada saat dirinya menanam bersama komunitas tidak ada serangan penyakit seperti fusarium.  "Saat saya awal menanam dengan komunitas, penyakit bercak daun ada, tapi sedikit, sayangnya pada saat nanam berjamaah dengan petani ada serangan seperti bercak kuning dan fusarium, dimana saya juga tidak menduga," tuturnya.

"Jujur saja, saya adalah pelaku sekaligus petani yang juga mencoba menanam, tapi saat di komunitas itu berhasil, sayangnya saat berjamaah tidak," sambungnya.

Supiat juga merasa kaget, saat masyarakat terus mengeluhkan adanya penyakit yang menyerang jahe merah mereka. "Yang paling parah ini adalah fusarium, kalau di luar tidak sebesar di Pulau Bangka serangannya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bateng, Dian Akbarini mengaku sudah berusaha berkoordinasi dengan pihak PT BRM. "Kita ini sebenarnya tidak dilibatkan pada program jahe merah ini, namun karena ini melibatkan para petani Bangka Tengah, tentu kita akan mengupayakan yang terbaik," tuturnya. 

"Setelah kita coba kontak pihak sana, mereka semua mengarahkan ke saudara Supiat, tentunya kita tidak setuju dengan alasan klaim faktor alam, nanti akan kita fasilitasi lagi," pungkasnya. (ynd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan