Ketika Jepang Digoyang Gempa 7,6 SR, 57 Tewas, Puluhan Bangunan Roboh
Puluhan Bangunan Rusak.-screnshoot -
Pada hari Selasa, pemadam kebakaran di Kota Wajima melaporkan bahwa sekitar 200 bangunan diyakini telah terbakar di Jalan Asaichi, kawasan wisata populer di Wajima, dalam kebakaran yang terjadi pada hari Senin, NHK melaporkan.
Departemen tersebut juga mengatakan 25 bangunan, termasuk rumah, telah runtuh, dan 14 bangunan mungkin masih berisi orang-orang yang terjebak di dalamnya, menurut NHK.
BACA JUGA: Gempa 7,6 SR Guncang Jepang, Picu Peringatan Tsunami
Selain itu sekitar 500 orang terdampar di Bandara Noto setelah terminalnya dirusak.
Peringatan gempa bumi dan tsunami mendorong ribuan orang mengungsi dari wilayah pesisir.
Hingga Selasa sore, lebih dari 27.700 orang di Ishikawa telah berlindung di 336 pusat evakuasi, kata juru bicara pemerintah setempat.
Meskipun tingkat kerusakan akibat gempa hari Senin masih belum dapat ditentukan, namun tingkat kerusakan tersebut masih jauh dari tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan 9,0 skala Richter pada tahun 2011.
Ini yang menjadi memicu tsunami dan menyebabkan krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima.
Departemen pemadam kebakaran Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya menanggapi laporan tentang orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang rusak.
Sementara pejabat kesehatan di kota Suzu mengatakan beberapa dokter tidak dapat merawat pasien yang terluka karena jalan yang rusak membuat mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke tempat kerja.
45.700 rumah di Ishikawa masih mengalami pemadaman listrik pada hari Selasa, menurut perusahaan listrik Hokuriku Electric Power.
Setelah gempa tersebut, Kansai Electric dan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan tidak ada kelainan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di dekat daerah yang terkena dampak.
Gempa juga menyebabkan empat kereta peluru terhenti, menjebak hampir 1.400 penumpang di dalam selama sekitar 11 jam, namun kembali beroperasi pada Selasa pagi, menurut NHK, mengutip Japan Railways West.
Kereta berkecepatan tinggi tersebut terjebak di antara pusat kota Toyama dan Kanazawa setelah gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter.
Badan Meteorologi Jepang mencabut peringatan tsunami ancaman gelombang tsunami lanjutan sudah berkurang.