Becelekeh Politik

Ahmadi Sopyan--

SAYA seringkali menyampaikan kepada kawan-kawan di Pemerintah Daerah, kawan-kawan di Kepolisian dan TNI, bahwa di tahun-tahun politik seperti ini, disaat marak pembentukan Timses sana Timses sini, maka perlu dibentuk “Timses Indonesia Damai”. Diinisiasi oleh Kepolisian dan TNI, diisi oleh orang-orang yang tidak berpihak kepada calon dan partai manapun, diisi oleh anak-anak muda, orangtua yang ditokohkan, budayawan, seniman, bahkan ASN dan orang-orang yang mencintai Indonesia tanpa embel-embel.

Dari tengah hutan tepi sungai, saya melihat betapa rapuhnya kebersamaan kita sebab oleh politik dan demokrasi yang dipahami setengah-setengah. Antar kawan tak bertegur sapa karena berbeda pilihan, antar keluarga menjadi terpisah karena perdebatan politik, antar tetangga tak saling menyapa karena pilihan politik berbeda dan sebagainya. Tapi saya belum menemui antar suami isteri cerai karena perdebatan soal politik. 

Melihat indikasi ini, saya kadangkala memiliki keinginan bagaimana mengumpulkan orang-orang yang mencintai Indonesia tanpa embel-embel ditahun politik seperti ini. memberikan edukasi, menyampaikan pesan-pesan kedamaian, mengenalkan para Capres/Cawapres adalah putra terbaik Indonesia yang sedang berkompetisi dan mereka saling berteman bahkan ngopi bersama.

Untuk apa kita yang dibawah, yang tak dikenali langsung oleh mereka harus berpecah belah? Namun, impian itu, gagasan sederhana itu tak mungkin rasanya saya bentuk karena pastinya saya tak mampu secara finansial. Ingin sekali hal tersebut bisa dibentuk oleh Polri/TNI dan Pemerintah Daerah. Sebab, mereka lah yang paling potensial dan dipercaya, kalau benar-benar independen untuk keutuhan NKRI. 

Oya, “Bung Ahmadi kemana nih arahnya?” seringkali pertanyaan itu sebagai pembuka. Lalu kepada penanya saya jawab: “Beberapa waktu lalu saya diundang Partai Nasdem menjadi narasumber, beberapa hari setelah itu diundang PPP, lantas kemaren saya sama Golkar, akhir tahun saya diundang PDIP. Kawan-kawan Perindo, Hanura, PKB juga sudah datang menghampiri sebagai sahabat, sebab semuanya adalah teman/sahabat saya. jadi pilihan saya ya cukup saya saja di TPS yang menentukan”. Soal ini, No “celekeh” aok!

Salam Becelekeh!(*)

 

 

 

Tag
Share