10 TANDA LEMAHNYA IMAN

H. Johan Muhammad Nasir-Dok Pribadi-

Dalam riwayat lain beliau juga bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَمْثُلَ لَهُ عِبَادُ اللَّهِ قِيَامًا، فَلْيَتَبَوَّأْ بَيْتًا مِنَ النَّارِ

“Barang siapa suka jika hamba-hamba Allah bangkit berdiri untuk dirinya, maka ia akan menempati rumah dari api neraka.” (HR. Al-Bukhari No. 977 dalam Al-Adab al-Mufrad, 339)

 

Kedelapan: Tidak peduli dengan urusan kaum muslimin

Tidak peduli dengan kondisi kaum muslimin dan hanya mementingkan urusan pribadi adalah salah satu tanda lemahnya iman. Sikap ini terwujud dalam banyak hal.

Ketika ada saudara muslim yang tertimpa musibah, tidak mau menolongnya. Saudara muslim Uighur Turkistan Timur berada dalam kondisi penindasan agama; kalau shalat ke masjid, ditangkap dan dipenjara, kalau mengenakan jilbab, ditangkap dan dipenjara, kita sama sekali tidak peduli, tak mau mendoakan mereka. Padahal kita tahu tentang itu. Ini adalah tanda lemahnya iman kita.

Ada saudara kita yang terkena musibah banjir, kita diam saja. Tidak mau bergerak menolong mereka. Bahkan, mendoakan mereka saja, kita enggan. Ini adalah tanda lemahnya iman kita.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ مِنْ أَهْلِ الْإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ يَأْلَمُ الْمُؤْمِنُ لِأَهْلِ الْإِيمَانِ كَمَا يَأْلَمُ الْجَسَدُ لِمَا فِي الرَّأْسِ

“Sesungguhnya kedudukan orang mukmin dalam bagian orang-orang beriman itu laksana kedudukan kepala pada badan, ia akan merasakan penderitaan yang menimpa orang-orang beriman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena rasa sakit di bagian kepala.” (HR. Ahmad No. 22877)

 

Kesembilan: Tidak tergugah untuk beramal bagi kepentingan Islam dan kaum muslimin

Tanda lemahnya iman seseorang yang berikutnya adalah tidak tergugah hatinya untuk beramal untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin. Tidak mau berusaha berkontribusi pada hal-hal yang menyangkut kepentingan Islam dan kaum muslimin.

Bekerja hanya bertujuan mencari harta untuk kepentingan pribadi. Memiliki usaha, hasilnya hanya untuk menambah harta pribadi, membangun rumah yang megah, membeli mobil di luar batas kebutuhan. Memiliki kelebihan kemampuan fisik dan skill hanya digunakan untuk memperkaya diri sendiri. Dari semua itu, sama sekali tidak ada yang dialokasikan untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.

Ini semua adalah tanda lemahnya iman kita. Sangat jauh berbeda dengan karakter para sahabat yang berada di sekeliling Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Seorang pemuda, Ibnu Amr langsung beranjak melakukan dakwah kepada kaumnya sesaat setelah dia masuk Islam. Dia langsung menyeru kaumnya dan langsung memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk mengajak mereka masuk Islam. Dia meminta kepada Rasulullah untuk kembali kepada kaumnya setelah masuk Islam.

Tag
Share