Cinta Sejati dan Pengorbanan Bersama Prabowo, Air Mata Titiek Soeharto

Titik Soeharto Bersama Prabowo dan Putra Tunggal Mereka, Didit Prabowo.-dok-

Dengan berat hati dan ketidakberdayaan seorang perempuan, Titiek pun terpaksa harus mengikhlaskan kepergian sang suami menjalankan tugas. 

Dengan diiringi air mata, Titiek pun terpaksa hidup tanpa didampingi suami tercinta. Setiap malam Titiek tak nyenyak tidur, lantaran memikirkan nasib sang suami. 

Tak banyak yang tahu, di suatu ketika, Prabowo sempat nyaris tewas saat bertugas menumpas tuntas GPK di wilayah Papua. 

Prabowo sempat ditemukan pingsan, dengan tubuh dipenuhi ulat dan semut. Beruntung, Prabowo masih bisa diselamatkan. 

Kisah pelik cinta sejati Titiek Soeharto dan Prabowo, dimulai saat Prabowo diusir oleh Keluarga Cendana dan diminta untuk bercerai dengan Titiek. 

BACA JUGA:Prabowo Sebut Budaya Masyarakat Adat Harus Dilindungi Secara Optimal

Perceraian antara Titiek dan Prabowo, disinyalir berkaitan dengan politik. Dimana, Prabowo difitnah akan menggulingkan rezim Soeharto. 

Di suatu kesempatan, Prabowo datang ke Cendana dan ternyata Titiek bersama saudara perempuannya yang lain sudah berkumpul. 

Disaat itulah, Prabowo diusir dari Keluarga Cendana dan diminta untuk bercerai dengan Titiek. Lagi-lagi, Titiek menangis lantaran harus berpisah dengan lelaki yang sangat dicintainya. 

Pasca peristiwa itu, kehidupan Prabowo semakin terpuruk lantaran beragam fitnah dialamatkan kepadanya. Hingga akhirnya, Prabowo dipecat dari korps kebanggaannya. 

Saat Prabowo terpuruk, beruntung dirinya masih mempunyai sahabat terdekat yang menghiburnya dari berbagai kesulitan. 

Orang tersebut, yaitu, Pangeran Abdullah dari Yordania. Pangeran ini lalu mengajak Prabowo untuk tinggal di Yordania. Ajakan itu pun diterima Prabowo, lantaran dia menilai bahwa negara pun tidak menginginkannya saat itu. 

Setelah sekian lama di Yordania, Prabowo pun sempat diminta Pangeran Abdullah untuk berpindah kewarganegaraan menjadi Yordania. 

Akan tetapi, karena kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Prabowo enggan menerima permintaan sahabatnya itu. 

Prabowo bertekad, suatu saat nanti dirinya akan kembali ke Indonesia dan ingin mengabdi kepada rakyat dan negara. 

Tag
Share