Tegaskan Alasan Efisiensi Anggaran, Prabowo: Itu Uang Rakyat!
Prabowo Dengan Anggota Kabinet-screnshoot -
DALAM upaya pengelolaan keuangan negara yang lebih optimal, Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo menjadi salah satu langkah awal
--------------
OLEH karena itulah, pemotongan anggaran pos kementerian tentu menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kinerja dan efektivitas program-program yang telah dirancang.
"Efisiensi anggaran seharusnya tidak hanya berorientasi pada pemotongan belanja negara, tetapi juga bagaimana dana yang tersedia bisa digunakan secara lebih produktif," ucap Achmad kepada Disway, pada Senin 10 Februari 2025.
Kendati begitu, Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa penghematan anggaran Kementerian/Lembaga yang tengah ia gencarkan adalah untuk kepentingan rakyat luas.
Hal tersebut kembali Prabowo sampaikan dalam kesempatannya memberikan sambutan dalam acara Kongres XVIII Muslimat NU yang dihelat di Jatim International Expo Convention Exhibition, Senin 10 Februari 2025 sore.
“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong saya ingin dihentikan! Dibersihkan!” tegas Prabowo
Adapun, peruntukkan penghematan uang kembali Prabowo tegaskan guna merealisasikan program yang langsung mengena ke masyarakat seperti Makan Bergizi Gratis dan pembangunan sekolah.
“Untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah, ibu-ibu yang guru, angkat tangan! Ibu-ibu bener nggak, liat sekolah-sekolah perlu diperbaiki atau tidak?” tanya Prabowo kepada para Muslimat NU.
“Saya berapa hari ini liat sekolah-sekolah, kita punya 330.000 sekolah anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah, berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” lanjutnya.
Oleh karena itu, Prabowo memangkas perjalanan dinas ke Luar Negeri.
“Karena itu, perjalanan dinas, perjalanan ke luar negeri di kurangi. Nggak usah ke luar negeri lima tahun kalau perlu,” jelasnya.***