Puluhan Nelayan Tolak Izin Operasi CV SMS

Puluhan Nelayan Tolak Izin Operasi CV SMS.-Agus Putra-

PANGKALPINANG - Puluhan nelayan di Pangkalpinang yang tergabung dalam kelompok Nelayan Serrata, Tanjung Bunga dan Sampur menggelar aksi damai di Kantor PT Timah Tbk, Kamis (2/1/2025).

Aksi digelar di depan gerbang Kantor PT Timah yang berada di Jalan Jenderal Sudirman atau tepatnya di perempatan Transmart Kota Pangkalpinang. Aksi tersebut untuk menyampaikan keberatan sekaligus menolak izin operasi CV SMS (Surya Mutiara Sejahtera) yang beroperasi di wilayah Perairan Sampur yang menjadi jalur wilayah tangkapan mereka.

Koordinator Nelayan, Andi Wijaya menyampaikan bahwa keberatan sekaligus penolakan izin operasi tambang tersebut dikarenakan sampai saat ini CV SMS tidak memberikan kompensasi apapun kepada nelayan.  Sementara disisi lain, kata dia, para nelayan merasa dirugikan karena aktivitas tambang yang dilaksanakan CV SMS.

"Kami seluruh Nelayan Serrata, Tanjung Bunga dan Dampur merasa CV. SMS ini mengabaikan kewajibannya kepada nelayan, yang dimana kompensasi terhadap nelayan atau masyarakat di wilayah yang terdampak adalah suatu hal yang seharusnya menjadi kewajiban dari CV SMS selaku perusahaan yang menambang di wilayah kami," kata Andi.

Selain itu, Andi mengaku bahwa aktivitas tambang yang dilakukan CV SMS telah mengganggu ketenangan nelayan di wilayah tersebut. "Akibat ketidakjelasan kompensasi  kepada nelayan, alhasil menjadi gejolak yang terus terjadi di antara nelayan yang terdampak," tegasnya.

Tak berselang lama melakukan orasi, perwakilan nelayan diberikan kesempatan untuk masuk ke kompleks Kantor PT Timah untuk melakukan dialog. Mereka disambut Kadiv Area Bangka Selatan Sigit, Wastam PT Timah Fikri dan Kabid PIP PT Timah Alfiansyah. Hadir pula Pemilik CV SMS Athaw dan Kapolsek Taman Sari Kompol Agus Prastiawan. Sementara nelayan lainnya menunggu di depan gerbang sembari menunggu dialog selesai.

Didalam dialog tersebut, Andi kembali menegaskan bahwa persoalan ini sudah terjadi satu bulan terakhir. Sebelumnya, kata Andi, pihaknya juga sudah menggelar aksi yang sama di Dit Polairud Babel dengan tuntutan yang sama. "Nelayan itu tidak sebenarnya masalah, yang penting ada perhatian dari pihak perusahaan. Ada sedikit tidak ada masalah, karena bulan 12 ini gelombang besar, nelayan banyak yang tidak melaut, apabila ada bantuan CV itu meringankan beban nelayan," tutur Andi.

Senada dengan Andi, Ketua Nelayan Tanjung Laut Effendi Susanto juga mengatakan bahwa pada dasarnya pihaknya menolak keras aktivitas tambang tersebut. Namun melalui pertemuan ini, pihaknya berharap ada solusi yang diberikan. "Jadi kita ini ingin nelayan ini tolong di atur terkait kompensasi, tolong perhatikan kami, karena CV SMS sudah bekerja selama ini. Kami selaku nelayan sebetulnya kecewa dan menolak terkait CV Bos Ataw ini, tapi kami tidak bisa membuang begitu saja jasa beliau yang telah mendirikan Musala dan Pondok Nelayan, tapi tolong perkenalkan CV siapa yang beroperasi di lokasi agar nelayan tidak bingung tiba-tiba ada PIP yang bertambah," harapnya.

Sementara Bos CV SMS menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyampaikan ke PT Timah terkait persoalan kompensasi untuk nelayan Air Itam dan sekitarnya. Karena itu, dirinya meminta PT Timah untuk menengahi dan memutuskan permasalahan tersebut. "Karena dari enam CV ini hanya SMS yang bekerja di wilayah Sampur, jadi kenapa kami menimbang di Sampur, karena rumah saya di Sampur. Kami ingin membantu nelayan Sampur juga, mereka ada kapal speed untuk melakukan penimbangan," katanya.

Aksi damai para nelayan ini disambut baik oleh Kadiv Area Bangka Selatan Sigit. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada nelayan yang sudah menyampaikan aspirasi terkait kegiatan PT Timah di Laut Sampur. "Saya menyampaikan permohonan maaf, karena sebelumnya tidak mengundang nelayan saat kegiatan dimulai, itu memang kesalahan kami. Namun kami akan mencari solusi, kita atur terkait kompensasinya. Tapi terkait nilai kami tidak bisa intervensi, silahkan diatur oleh para mitra, untuk diketahui sekarang ada enam CV yang bekerja di Perairan Sampur dengan 70 ponton," tutup Sigit.(pas)

Tag
Share