DPD IMM Babel Prihatin Kasus DBD di Bangka Selatan

DPD IMM Babel Prihatin Kasus DBD di Bangka Selatan.-Ilham-

Fahri : DPRD Sibuk DL dan Ngurusin Bola

    TOBOALI - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah Bangka Belitung (DPD IMM BABEL) prihatin dengan banyaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bangka Selatan hinggga mencapai 209 kasus.
    Mengutip DKPPKB Bangka Selatan, di Kecamatan Toboali tercatat 141 kasus, kemudian Airgegas terdapat 24 kasus, Tukak Sadai sebanyak 18 kasus, Payung 16 kasus, Lepar 8 kasus, kemudian di Kepulauan Pongok sebanyak 2 kasus, hanya Simpang Rimba da Pulau Besar yang nihil.
    Melihat kasus di atas, Fahri Juned Alfarisy selaku Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik DPD IMM Bangka Belitung menyampaikan rasa prihatin terhadap banyaknya kasus DBD ini.
    “Kami sungguh prihatin bahkan dilevel tidak menyangka, Bangka Selatan yang dikenal menjadi kota Adipura memiliki kasus DBD yang banyak, kami juga menyayangkan belum ada upaya dan dorongan yang signifikan dilakukan DPRD Bangka Selatan dalam upaya menekan kasus DBD ini”, ujarnya.
    Juned juga menyampaikan kekecewaannya terhadap DPRD Bangka Selatan yang terpantau sibuk melakukan Dinas Luar (DL) serta sebagian sibuk mengurus pertandingan bola dan futsal dari pada mengurus masyarakat.
    “Kami sungguh kecewa dengan DPRD Bangka Selatan. Wajar saja masyarakat banyak yang terkena kasus DBD, DPRD nya saja terpantau di media sosial sibuk dinas luar serta sebagian sibuk ngurusin bola dan futsal. Tidak ada fungsi pengawasan dan dorongan terhadap instansi terkait untuk menekan angka kasus DBD ini," ungkapnya.
    Juned mengharapkan agar hal ini dapat segera ditindaklanjuti agar jumlah pasien DBD di Bangka Selatan menurun dan berkurang secara signifikan.
    “Kita semua mengharapkan agar perkara seperti ini menjadi perhatian dari berbagai stakeholder di Kabupaten Bangka Selatan, terkhusus DPRD Bangka Selatan yang memiliki tugas dan fungsi Pengawasan terhadap kinerja OPD di Bangka Selatan, mulailah berbenah dan kurangi aktivitas yang kurang berdampak. Intinya kita harus “kawa” ngurus masyarakat, sesuai dengan slogan Pak Bupati, Asak Kawa Kite Pacak”, pungkasnya. (im)

Tag
Share