"Pada penerbangan kedua ini ada 20 WNI, sedangkan penerbangan tadi pagi ada 20 WNI dan satu warga negara asing, pasangan dari WNI," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI, Judha Nugraha di Bandara Soetta, Senin.
Judha menyampaikan, total evakuasi WNI yang bekerja di Lebanon sebanyak 40 orang. Kemudian 1 orang negara asing yang merupakan pasangan dari WNI.
BACA JUGA:Pasukan Israel Masuki Wilayah Lebanon, Yaman Hajar Tel Aviv
"Ke-41 Evakui ini merupakan bagian dari proses evakuasi WNI melalui jalur darat yang kompleks dan panjang dari Beirut menuju ke Damascus, kemudian ke Amman dan kemudian kita terbangkan ke Jakarta," tuturnya.
Semua orang yang dievakuasi itu, kata Judha, kondisinya sehat dan dapat melanjutkan ke daerah asal masing-masing.
"Sehingga dari proses evakuasi yang kita lakukan hari ini total ada 65 warga negara kita yang sudah bisa kita evakuasi dari Lebanon, sejak KBRI Beirut menetapkan status siaga 1 pada tanggal 4 Agustus yang lalu," jelasnya.
Tak berhenti di situ, Judha melanjutkan, sejatinya masih ada 116 WNI yang tinggal di Lebanon. Mayoritas mereka tetap memilih tinggal di sana dikarenakan alasan pribadi.
"Mereka adalah WNI yang menikah dengan warga Lebanon. Yang kedua adalah mereka mahasiswa yang kuliah di Lebanon, dan yang ketiga adalah pekerja migran," urainya.
Kendati demikian, Judha juga menghimbau kepada WNI yang masih berada di Lebanon untuk segera melakukan evakuasi diri.
"Kami sangat menghimbau kepada warga negara kita yang masih ada di Lebanon untuk bisa tetap menjaga kondisi dan kemudian mengikuti arahan dari KBRI Beirut untuk segera ikut evakuasi," ungkapnya.
"Keputusan evakuasi kita harapkan dapat segera diambil oleh warga negara kita sebelum situasi semakin memburuk," sambungnya menutup.
Sebagai informasi, sejak ditetapkan siaga satu akibat perang yang semakin panas di Timur Tengah, 65 orang WNI telah berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Indonesia.***