WARGA Negara Indonesia (WNI), Ni Luh Suarnadi (44) menceritakan situasi mencekam saat berada di Lebanon. Bahkan sempat mendengar suara ledakan saat dirinya sedang bekerja.
-----------------
PEREMPUAN yang berasal dari Bali itu berada di Beirut, Lebanon sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sebab, situasi di Lebanon mulai memanas buntut konflik antara Israel dan Iran.
Dari hal tersebut, akhirnya wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dengan bantuan dari KBRI di Beirut, Lebanon.
"Kejadian yang waktu itu terjadi tanggal 27, September 2024 pas saya kerja, dengar suara (ledakan) gitu," ujarnya kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin 7 Oktober 2024.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya sudah meminta izin kepada atasannya (bos) untuk memilih pulang daripada bertahan di Beirut.
Kemudian, bosnya itu menyarankan Ni Luh untuk pulang bersama KBRI.
"Selalu saya ngomong langsung sama bos bahwa saya itu mau pulang. Bos saya sudah ngasih pulang, 'pulang aja dulu sama KBRI karena saya tidak bisa mengurus di airport', karena bos saya tidak ada di Lebanon," tuturnya.
BACA JUGA:Lebanon Diserang, Prajurit TNI Masih Aman
"Saya memutuskan untuk pulang aja, karena sudah tidak aman, sudah tidak merasa aman," sambungnya sambil menahan tangis.
Walaupun proses evakuasi berlangsung aman, kata Ni Luh, perjalanan panjang harus ia tempuh hingga akhirnya tiba di Indonesia dengan selamat.
Mulai perjalanan via darat dari Beirut menuju Damaskus, Suriah kemudian dilanjut ke Amman, Yordania hingga akhirnya terbang menggunakan Emirates dengan nomor penerbangan EK 356 dari Dubai menuju Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia.
"Pengalaman saya dari Lebanon menuju Suriah sangat melelahkan, panjang. Tidak ada kejadian itu, cuma panjang perjalanannya," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Lebanon telah tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024.
Evakuasi tersebut dilakukan usai Iran menyerang Israel sejak akhir september lalu. Buntut dari penyerangan itu berdampak ke negara sekitar seperti Lebanon.