Tantangan: Pendidikan Karakter Atasi Krisis Moral
Rita, S.Sos. Guru Sosiologi SMAN 1 Riau Silip, Bangka Beliung-Dok Pribadi-
Perkembangan teknologi yang saat ini sedang kita hadapi menjadi dua mata pisau yang sangat berbahaya. Satu sisi kita membutuhkan perkembangan teknologi untuk suatu kemajuan, namun di sisi lain kemajuan teknologi justru membawa dampak negatif yang semakin hari semakin parah, jika kita tidak bisa mengendalikannya.
Oleh Rita, S.Sos. (Guru Sosiologi SMAN 1 Riau Silip, Bangka Belitung)
Banyak persoalan yang perlu menjadi pusat perhatian kita secara khusus karena perkembangan teknologi ini. Salah satunya adalah menurunnya tingkat moralitas masyarakat.
Perkembangan teknologi yang ada di Indonesia saat ini cukup pesat, perkembangan teknologi ini juga diiringi oleh penurunan moral, seperti penipuan, permusuhan, penindasan, saling menjatuhkan, perundungan, mengambil hak orang lain secara paksa dan sesuka hati, dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya.
BACA JUGA:Pendidikan Kunci Kemajuan Bangsa
Hal ini telah mengikis nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong, toleransi, dan saling mengasihi yang sudah menjadi ciri khas kita sejak lama sebagai salah satu negara dengan adat ketimuran yang tinggi.
Krisis moral saat ini juga tidak hanya melanda kalangan dewasa, namun telah menimpa kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan sosial banyak mengeluhkan perilaku sebagian pelajar yang bertingkah di luar batas kesopanan dan kesusilaan.
Seperti mabuk-mabukan, tawuran, penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, bergaya hidup hedonis layaknya orang Barat, tidak hormat, berkomentar jahat di dunia maya, bahkan sampai pada tahapan yang lebih berbahaya yaitu menghilangkan nyawa manusia.
BACA JUGA:Menanti 'Jamu' untuk Para Pelaku Usaha dan Perbankan
Masih banyak lagi kasus lain seperti beberapa kasus di dunia pendidikan yang sedang marak diperbincangkan.
Berkomentar jahat yang ditinggalkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dalam beberapa konten guru. Kasus ini beberapa waktu lalu gencar diperbincangkan. Bahkan banyak kasus kekerasan yang dihadapi oleh guru. Ada guru yang diketapel oleh orang tua siswa hingga buta karena tidak terima anaknya dimarahi di sekolah.
Ada siswi sekolah dasar yang disiram pertalite oleh teman sekolahnya hingga tewas, atau kasus pencabulan oleh oknum guru terhadap siswa siswinya. Hal tersebut memperlihatkan kepada kita pada kenyataan, bahwasanya moralitas masyarakat kita semakin merosot di era gempuran teknologi yang selayaknya dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari guna menyelesaikan masalah dengan mudah dan praktis.