Pasukan Cakrabirawa dalam Peristiwa G30S PKI, Ini Dia Sosok Komandannya
Pasukan Cakrabirawa. Inzet: Untung Samsuri.-screnshot-
PASUKAN Cakrabirawa merupakan nama yang terus teringat oleh masyarakat Indonesia dalam peristiwa berdarah yang pernah terjadi 59 tahun silam.
-------------
KARENA Pasukan Cakrabirawa memiliki kaitan yang erat terhadap peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) tahun 1965. G30S/PKI merupakan momen penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia yang terjadi setelah kemerdekaan.
Pasukan Cakrabirawa
Pasukan Cakrabirawa merupakan pasukan pengamanan presiden yang dibentuk pada 6 Juni 1964. Pasukan ini terdiri dari gabungan antara pasukan TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), dan Kepolisian Republik Indonesia. Total ada sebanyak 3.000 prajurit terbaik yang bergabung menjadi pasukan Cakrabirawa.
Nama 'Cakra' sendiri diambil dari nama senjata milik Krisna, salah satu tokoh berpengaruh dalam pewayangan. Sementara itu, 'Birawa' memiliki arti dahsyat atau hebat. Pada tanggal 28 Maret 1966, peran Cakrabirawa sebagai pasukan pengamanan presiden dihapuskan.
Kemudian pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, dibentuklah Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang memiliki tugas seperti Resimen Cakrabirawa. Dengan kata lain Pasukan Cakrabirawa merupakan cikal bakal dari Paspampres yang dikenal saat ini.
BACA JUGA:TNI AU Bakal Diperkuat 4 Helikopter H145
Peristiwa G30S PKI
Sebagian pasukan Cakrabirawa terlibat dalam peristiwa kelam G30S PKI yang membawa pengaruh PKI.
Pada saat peristiwa terjadi, PKI merupakan partai terbesar dan tertua di Indonesia yang menduduki peringkat 4 dengan perolehan suara 16,4 persen.
PKI berada di urutan keempat partai terbesar di Indonesia setelah Masyumi (Majelis Syuro Muslimin), PNI (Partai Nasional Indonesia), dan NU (Nahdlatul Ulama). Bersama dengan pasukan Cakrabirawa, PKI membawa pengaruh untuk menjadikan Indonesia menjadi negara komunis.
Dipimpin Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, Ketua PKI itu berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Pasukan Cakrabirawa yang dipimpin Letnan Kolonel Untung terlibat dalam peristiwa dengan mengumpulkan 60 prajurit Resimen Cakrabirawa.
Puluhan pasukan tersebut bergerak melancarkan aksinya untuk menjemput perwira tinggi AD dengan dalih panggilan menghadap presiden. Mereka yang dijebak yakni enam jenderal AD yakni Ahmad Yani, M.T Haryono, R.Soeprapto, D.I. Pandjaitan, Suwondo Parman, dan Sutoyo Siswomiharjo tewas dieksekusi.