Tantangan Kebijakan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional
Rudiyanto, S.Pd., Gr Guru PAI SD Negeri 9 Airgegas, Bangka Selatan--
Di lapangan, masih terjadi beberapa kelemahan terkait dengan kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka secara penuh. Contohnya misalnya masih kurangnya pemahaman guru terkait esensi dari kurikulum merdeka sehingga penerapan kurikulum merdeka masih kurang optimal, minimnya dukungan sekolah seperti pelatihan terkait kurikulum merdeka.
Selain tu uga tentang perencanaan sistem pembelajaran yang kurang optimal (penyusunan modul ajar, referensi bahan ajar dan manajemen waktu), minimnya pengetahuan guru sebagai fasilitator dalam implementasi kurikulum merdeka. Hal ini tentu harus menjadi perhatian khusus kita semua jika proyeksi implementasi kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional akan diterapkan.
2. Faktor Sarana dan Prasarana Sekolah
Faktor sarana dan prasarana sekolah juga menentukan keberhasilan dari implementasi kurikulum merdeka ini.
BACA JUGA:Mengasah Nalar Kritis Melalui Legal Opinion
Di lapangan, masih terdapat beberapa sekolah dengan sarana prasarana yang kurang memadai, kurangnya ketersediaan modul ajar, laboratorium yang belum memenuhi standar mutu, kurangnya platform pembelajaran yang berbasis IT atau lingkungan, aksesibilitas penggunaan sarana dan prasarana yang sulit oleh siswa dan guru.
Beberapa faktor ini perlu menjadi pertimbangan serius agar ke depannya terjadi evaluasi dan perbaikan-perbaikan dalam rangka optimalisasi kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional.
Pada akhirnya, menurut hemat penulis proyeksi kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional dimaksudkan untuk menyatukan persepsi dan menyatukan kurikulum pada seluruh jenjang Pendidikan di Indonesia menjadi kurikulum merdeka.
BACA JUGA:Benarkah Program Sastra Masuk Kurikulum Akan dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2024?
Akan tetapi pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek hendaknya mengkaji lebih dalam terkait beberapa faktor yang menjadi kendala dalam kesuksesan implementasi kurikulum merdeka seperti halnya faktor kesiapan guru, sarana prasarana dan lain sebagainya agar terjadi evaluasi dan perbaikan-perbaikan.
Para guru hendaknya juga terus mengembangkan diri dan berupaya menyesuaikan dengan perubahan kurikulum salah satunya dengan mengikuti diklat mandiri secara online, memperdalam pengetahuan kurikulum merdeka melalui berbagai literatur dan lain sebagainya.
Pemangku kebijakan di sekolah juga hendaknya dapat membuat skala prioritas terkait sarana dan prasarana yang diperlukan terkait dengan kesuksesan implementasi kurikulum merdeka ini.**