Lima Kenikmatan yang Dapat Dirasakan Berzakat

Nilawati-Dok Pribadi-

BULAN SUCI Ramadan menjadi bulan suci penuh keberkahan yang ditunggu dan diburu umat Islam dengan intensifikasi ibadah baik vertical maupun horizontal. Zakat sebagai salah satu rukun Islam adalah ibadah vertical yang mempunyai pengaruh besar terhadap kesejahteraan ekonomi umat. 

Di bulan suci ini umat Islam akan menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban individual dan juga zakat mal (harta) bagi mereka yang sudah memenuhi kriteria. 

Mengeluarkan zakat mal bertepatan bulan suci  Ramadhan yang harus dikeluarkan tepatnya dipenghujung akhir ramadhan semakin melipatgandakan pahala serta sangat bermanfaat bagi fakir-miskin. Selain itu zakat dapat diartikan sebagai  bentuk ibadah yang menunjukkan rasa syukur dan pengakuan atas kepemilikan harta yang sejati, serta membantu membersihkan hati dan jiwa dari sifat serakah dan keserakahan. Keberkahan zakat juga terletak pada dimensi sosial dan ekonomi, dimana zakat berfungsi sebagai mekanisme redistribusi kekayaan yang adil dan membantu mereka yang membutuhkan dalam masyarakat.

BACA JUGA:Menjaga Adab Kunci Utama dalam Bekerja

Mengutip pendapat Nurcholis Madjid (2020), zakat dapat diartikan sebagai aksi nyata pajak pribadi, tetapi juga mempunyai arti simbolis sebagai pernyataan niat suci kepada sesama manusia melalui kesucian pola kehidupan pribadi dan golongan (Kolektivitas) khususnya berkenaan dengan harta benda yang memang sering menjadi sumber kekotoran jiwa. Dengan menunaikan zakat  dengan ikhlas banyak hikmah yang didapat dan terpenting adalah  menggapai keberkahan. 

Zakat harus dikeluarkan dengan niat yang tulus ikhlas hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari manusia. Membayar zakat dengan ikhlas akan menguatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT dan merenungkan arti sebenarnya dari menyucikan harta.

Membayar Zakat dengan tepat dan sempurna adalah kunci untuk menggapai keberkahan dunia dan akherat. Zakat harus dikeluarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam agama Islam, baik dalam jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, jumlah yang harus dikeluarkan, serta waktu pembayarannya. Tidak ada pengurangan atau penundaan yang dilakukan tanpa alasan yang sah. Membayar zakat dengan tepat dan sempurna menunjukkan ketaatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kewajiban.

Di sisi lain menurut Wahbah Zuhaili (2015) menjelaskan empat hikmah zakat. Pertama, menjaga harta dari unsur kejahatan. Kedua, menolong orang fakir dan mereka yang membutuhkan. Ketiga, membersihkan jiwa dari penyakit bakhil dan menanamkan sifat dermawan. Keempat, mensyukuri nikmat harta. 

Empat hikmah zakat ini seharusnya mendorong mereka yang wajib mengeluarkan zakat untuk tidak menunda-nunda kewajiban berbagi karena dikhawatirkan terjadi malapetaka dalam hidupnya.Hikmah zakat tersebut menjadi factor utama terjadinya transformasi sosial ekonomi secara signifikan.  

Dari berbagai refrensi, berikut  rangkuman penulis tentang kenikmatan berzakat. 

BACA JUGA:Perang Sarung Jadi Ajang Bertarung, Kenakalan Remaja Makin Tak Terbendung

Satu: Menyucikan Hati dan Jiwa. Dalam makna sesungguhnya Zakat fitrah merupakan wujud pengakuan atas karunia yang telah diberikan Allah SWT. Dengan membayar zakat fitrah, kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari-Nya dan kita pun memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan. 

Zakat fitrah membantu kita untuk membersihkan hati dan jiwa dari kekotoran dosa dan membuat kita merasa lebih bersih dan lapang. 

Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, yaitu fakir, miskin, amilin, muallaf, memerdekakan, perbudakan, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil (QS At-Taubah [9]: 60).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan