Biadab! Ditembak Saat Ngantri Makanan, 104 Warga Palestina Tewas

Korban Biadabnya Israel.-dok-

Penembakan di Kota Gaza menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang yang menurut kementerian kesehatan kemarin telah mencapai 30.000 orang.

Hal ini terjadi setelah mediator mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mungkin hanya tinggal beberapa hari lagi.

Sebagai cerminan meningkatnya kekhawatiran di Gedung Putih, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, situs berita AS Axios melaporkan kemarin pagi.

Sejak 7 Oktober, kampanye militer Israel yang tiada henti telah menewaskan 30.035 orang termasuk lebih dari 13.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Militer Israel mengatakan 242 tentara tewas di Gaza sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.

Sementara itu, mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah mengupayakan jeda enam minggu dalam perang tersebut.

Para perunding berharap gencatan senjata dapat dimulai sekitar 10 atau 11 Maret ketika bulan suci Ramadhan dimulai, tergantung pada kalender bulan.

Proposal tersebut dilaporkan mencakup pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh militan dengan imbalan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Jika tidak ada penarikan penuh yang diminta oleh Hamas, sebuah sumber dari kelompok tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membuat pasukan Israel meninggalkan kota-kota dan daerah-daerah berpenduduk.

“ Sehingga memungkinkan kembalinya beberapa warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Biden mendorong kita semua untuk berusaha mencapai garis akhir perjanjian ini”, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, menggambarkan situasi keamanan pangan sebagai sangat kritis di seluruh Gaza, khususnya di Gaza utara.

BACA JUGA:Korban Tewas Gaza Akibat Serangan Israel Lebih Dari 27.800 jiwa

Menurut Program Pangan Dunia (WFP), tidak ada kelompok kemanusiaan yang mampu mengirimkan bantuan ke wilayah utara selama lebih dari sebulan. Badan tersebut menuduh Israel memblokir akses.

“ Jika tidak ada perubahan, kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara,” kata wakil direktur eksekutif WFP Carl Skau seperti dikutip dari disway.id.

Tag
Share