Mahasiswa Harvard Tiduran di Tangga Kampus, Tuntut Stop Serangan Israel

Mahasiswa yang Tidur di Tangga.-sreenshot-

“Masyarakat Internasional dia lawan dan kini Amerika juga dia lawan,” cetusnya.

Ro Khanna menyesalkan perintah terakhir Netanyahu kepada pasukannya untuk menyerang Rafah.

Padahal Rafah adalah lokasi terakhir pengungsi Palestina. “Disana tinggal 1,4 juta rakyat Palestina, mereka telah meninggalkan banyak kota yang dihancurkan Israel,” ungkapnya.

Dan sekarang, lanjut Ro Khanna, Israel malah menyerang daerah terakhir mereka berlindung.

“Rakyat Palestina di Rafah berjuang untuk mendapatan makanan, air dan sekarang akan mereka serang?”.

Masih menurut Ro Khanna, pemerintah Amerika sudah berulangkali mengatakan: “Jangan kamu lakukan, jangan kamu lakukan”.

Begitu juga masyarakat Internasional, badan-badan kemanusiaan mengatakan hal yang sama tapi Netanyahu bandel.

“Dia bertekat masuk ke Rafah, itu akan menjadi bencana besar bagi kemanusiaan,” tegasnya.

Ro Khanna menegaskan anggota konggres Amerika akan menghentikan itu dan memastikan Netanyahu mendapatkan konsekuensinya.

“Inilah yang selalu saya sebutkan di kongreas harus ada genjatan sebjata permanen dan pembebasan semua sandera,” tandasnya.

Sebelumnya, bantuan 17 miliar dolar dari Amerika ke Israel batal, anggota Konggres, Ro Khanna diminta netizen untuk mengalihkan dana itu ke orang miskin di Amerika saja.

"Jadi sekarang uang itu tidak diberikan ke negara lain, dapatkah itu digunakan untuk membantu para tunawisma di negara kita?," komentar akun @Nalovalie di postingan @Rep.RoKhanna

Ro Khanna diketahui adalah perwakilan dari silicon Valley’s CA 17 dan menjadi yang paling keras menentang bantuan itu.

Ro Khanna adalah seorang Demokrat dari California, dan dia sudah berada di Kongres sekitar 8 tahun. Dia mewakili Distrik ke-17 California.

Ro Khanna di akunnya @Rep.RoKhanna mengucapkan terima kasih pada netizen yang mendukungnya.

Tag
Share