Menuntut Gen-Z yang Profesional sebagai Pelaksana Pelayanan Publik

JULIA-Dok Pribadi-

 

Tidak kalah dengan kasus Jaksa Jovi, kasus guru muda di Sekolah Menengah Pertama negeri (SMPN) 2 Pangandaran, Husein Ali Rafsanjani yang mengundurkan diri sebagai aparatur sipil Negara (ASN) setelah aksinya memviralkan adanya pungutan liar di sekolah tersebut. Husein dimintai sejumlah uang untuk biaya transport Latsar CPNS dari panitia dan kembali ditagih uang dengan jumlah tertentu saat latsar. 

 

Kemudian ia melaporkan ke pemerintah melalui lapor.go.id dan ditindak lanjuti oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran. Husein kembali menelan pil pahit lantaran tidak menemukan solusi yang berarti malah mendapatkan intimidasi. 

 

Kasus lainnya yang sempat viral juga petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir, Robby Adriansyah yang mengunggah video yang menampilkan narapidana sedang pesta miras dan narkoba di dalam Lapas. Imbas dari unggahannya tersebut, Robby dimutasi dari jabatannya.

 

Terlepas dari sebagian kecil contoh Gen-Z sebagai petugas pelayanan publik yang tersandung permasalahan yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya dalam pelayanan publik, dapat dikatakan tantangan modern di sektor ini cukup riskan.

 

Tantangan yang Dihadapi

Pada akhir tahun lalu sampai dengan awal tahun 2025 gencar pemberitaan mengenai laporan hasil survei maraknya pemecatan terhadap Gen-Z pada pelbagai bidang kerja. Dilansir dari cnbcindonesia.com, menurut laporan Intelligent, platform konsultasi pendidikan dan karir sebagaimana dikutip Senin (02/02/2025) ada 10 alasan mengapa perusahaan memecat karyawan Gen-Z:

1) Kurangnya motivasi atau inisiatif (50%), 2)Kurangnya profesionalisme (46%), 3) Keterampilan berorganisasi yang buruk (42%), 4) Keterampilan komunikasi yang buruk (39%), 5) Kesulitan menerima feedback (38%).

 

Kemudian yang 6) Kurangnya pengalaman kerja yang relevan (38%), 7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk (34%), 8. Keterampilan teknis yang tidak memadai (31%), 9) Ketidakcocokan budaya (31%), dan 10) Kesulitan bekerja dalam tim (30%)

 

Tag
Share