Tujuh Strategi Membangun Ekonomi Bangka Tengah
1--Dedi Melyanhadi.jpeg-Dok Pribadi-
Pada 2023 penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2022 yang disampaikan bupati Bangka Tengah Algafri Rahman, ST, M.Pd, bahwa pendapatan daerah meningkat mencapai Rp934,89 miliar atau mencapai 103,8 persen dari target Rp907 miliar dibandingkan pendapatan daerah pada 2021 sebesar Rp896 miliar dari target Rp908 miliar.
Sedangkan penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2023 yang disampaikan Pj bupati Bangka Tengah Era Susanto SH, bahwa Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2023 mencapai Rp980,3 miliar atau 98,93 persen dari target Rp990,63 miliar atau mengalami penurunan sekitar 01.08 persen, dimana secara Pendapatan Asli Daerah Tahun 2023 hanya mendapatkan sebesar 18.32 persen yaitu (5.16 persen dari sektor perdagangan besar/ecer.Sektor pertanian/perkebunan dan perikanan dan (13.16 persen dari sektor transportasi pergudangan).
Pada 2024 Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menargetkan pendapatan daerah kab Bangka Tengah sebesar Rp927,3 miliar, artinya berkurang sebesar 5,41 persen jika dibanding target pada APBD-P tahun 2023 sebesar Rp980,3 miliar.
APBD 2024 mengalami defisit sebesar Rp145,7 miliar yang ditutupi pembiayaan netto sebesar Rp93,5 miliar dan masih tersisa kekurangannya Rp52,2 miliar, (sumber antaranewsbabel, 23 okt 2023).
Data kemiskinan masyarakat Bangka Tengah berdasarkan data BPS kab Bangka Tengah tahun 2023 sebesar 10,58 persen, meningkat pada tahun 2024 menjadi 12,04 persen yang dipengaruhi oleh persoalan huku tata niaga bijih timah.
Persoalan tersebut memiliki imbas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat karena sebagian besar pekerjaan masyarakat bergantung pada sektor tambang dan perkebunan sawit.
Dengan melihat potensi dan berbagai persoalan yang sudah dipaparkan di atas maka penulis memberikan sekulimit pendapat terkait strategi dalam memajukan ekonomi masyarakat yang mesti dilakukan pemerintah pada 2025.