Kecurigaan Pada Hakim Penyidang Harvey Moeis, Kejagung Tunggu Aduan
Harli Siregar-screnshot-
"Tata tertibnya, saat hakim masuk dan keluar ruang sidang pengunjung bersikap sempurna. Tapi sidang pengucapan vonis Harvey ini aneh," tulis Mahfud MD di akun X pribadinya, Kamis 2 Januari 2025.
Mahfud MD menjelaskan apabila sudah ketok palu, Hakim Ketua seharusnya tidak memperbolehkan Harvey Moeis bersuka ria di depan majelis. Hal tersebut boleh dilakukan kata Mahfud MD apabila Hakim Ketua sudah keluar dari ruang persidangan.
"Setelah mengetukkan palu vonisnya hakim malah tetap duduk dan membiarkan Harvey bersukaria di depan majelis. Harusnya hakim keluar dulu, baru yang lain boleh berdiri," kata Mahfud MD.
Mahfud MD malah justru fokus pada ekspresi hakim usai memvonis Harvey Moeis yang terlihat sangat gembira seolah ingin mengucapkan selamat kepada sang koruptor.
"Hakimnya malah ikut cengar-cengut seperti ikut gembira dan ingin mengucapkan selamat kepada Harvey. Apa-apaan ini?" tulis Mahfud MD.
Vonis Harvey Moeis itu?
Kasus Tipikor timah menjadi trending topic di awal tahun 2025. Sederet vonis yang sudah dijatuhkan kepada para terdakwa, tidak berakhir dengan happy ending, tapi malah menjadi titik awal ke kasus selanjutnya, yaitu 5 korporasi perusahaan timah swasta menjadi tersangka dan kini suda tahap penyidikan oleh kejagung RI.
Di sisi lain, keterkaitan terdakwa Harvey Moeis dalam kasus ini, menjadi penambah titik didih untuk lebih menghangatkan topic bahasan. Vonis 6,5 tahun yang dirasa begitu rendah, menjadi penyedap rasa baru untuk penikmat sajian di depan public.
Dan, kadang tampilan selama persidangan kasus tipikor tata niaga timah di IUP PT Timah 2015-2022, terdakwa Harvey Moeis adalah yang paling sopan bahkan paling rapi dalam penampilan sehingga menjadi salah satu pertimbangan yang meringankan.
Padahal di sisi lain, suami artis Sandra Dewi itu jugalah terdakwa yang dalam keterangannya paling banyak berkelit, berbelit-belit, bahkan hingga vonis, masih ada 2 hal yang tidak ada jawabannya? Mengapa itu tidak jadi pertimbangan yang memberatkan?
Dua Hal itu Adalah
Adakah jawaban dikemanakan uang CSR Rp 420 Miliar yang semula dijanjikan untuk masyarakat Bangka Belitung (Babel) sesuai pesan Kapolda Babel saat itu, Brigjend Syaiful Zahri (alm) --untuk masyarakat dan lingkungan--. Dan, siapa oknum 'wasit' sebagai tempat Harvey Moeis melaporkan Kerjasama PT Timah dengan smelter swasta itu.
Setiap kali kedua hal itu ditanyakan, terlihat Harvey Moeis sepertinya kalang kabut. Bahkan Rp 420 Miliar itu ia katakan sudah habis membantu covid-19. Namun fakta terkuak hanya ada Rp 15 miliar membantu RSCM Jakarta.
Juga soal 'wasit', semula Harvey Moeis menyatakan itu hanya 'karangannya' saja, lalu pada sidang berikutnya Ketika ditanyakan lagi, ia katakan itu adalah calon pengganti Kapolda Babel. Padahal, Jarak antara ia menyebut oknum 'wasit' dengan pergantian Kapolda Babel itu 4 bulan. Apa mungkin rencana pengganti Kapolda Babel sudah diketahui Harvey Moeis 4 bulan sebelumnya?
Dalam kondisi dan posisi seperti sekarang, sudah saatnya Harvey Moeis membongkar semuanya. Atau akan semakin tegar dan kokoh bertahan?