Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Literasi di TA 2024/2025 untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
--
Indra Pirmana, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Payung dan Ketua MGMP Bahasa Indonesia Rayon 2 Bangka Selatan
SELAMA momen libur semester Gasal yang ditunggu-tunggu oleh para peserta didik, guru, pegawai, dan orang tua. Sebagai waktu istirahat untuk menyegarkan pikiran dan menghabiskan waktu bersama keluarga selama dua minggu akan segera berakhir.
Namun, setelah masa libur berakhir, peserta didik akan kembali untuk memulai kegiatan belajar seperti biasa di semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 dan akan segera kembali ke sekolah untuk meningkatkan literasi.
Pengertian Literasi
Secara sederhana, literasi adalah kemampuan dalam membaca menulis. Membaca dapat diartikan sebagai kegiatan memahami isi teks bacaan dan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi kepada pembaca melalui bahasa tulis. Misalnya dari mulai huruf, kata, kalimat, dan menjadi sebuah paragraf.
Bahkan di Indonesia, kata literasi sudah tidak asing lagi. Bukan hanya sekedar kata, tapi literasi juga menjadi gerakan bagi pegiat pendidikan, baik di sekolah formal maupun non formal.
Gerakan literasi di sekolah untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Itu saja tentu belum cukup, karena dibutuhkan banyak strategi lain yang harus dijalankan untuk meningkatkan minat literasi di sekolah. Hal ini bisa berhasil, jika teknik yang digunakan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing, dan memiliki perpustakaan sekolah yang sudah terakreditasi.
Artinya, perpustakaan yang telah memenuhi persyaratan secara lengkap untuk menjalankan kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya dibidang literasi, Karena perpustakaan sebagai jantungnya literasi. Namun belum semua sekolah memiliki perpustakaan yang terakreditasi, bahkan masih ada sekolah yang belum memiliki perpustakaan .
Tentu ada beragam cara mengatasi permasalahan literasi di setiap sekolah dan ada yang sudah terjadwalkan 15 menit sebelum KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dilaksanakan literasi. Bagi sekolah yang belum memiliki perpustakaan maka bisa menggunakan teknik lain. Misalnya, Guru memutar cerita di laptop dan menggunakan pelantang, kemudian peserta didik menyimak dengan baik dan hasilnya dikumpulkan sebagai arsip literasi sekolah.
Apapun teknik yang dipilih merupakan upaya bersama mengambil peran meningkatkan kemampuan literasi bagi peserta didik, sekaligus memberi andil atas tercapaiinya sedikit demi sedikit salah satu tujuan pembelajaran di sekolah dan dapat menumbuhkan budi pekerti peserta didik sebagai acuan untuk memiliki budaya membaca, menulis, dan karakter yang baik. Sehingga dapat terbentuknya karakter positif hingga dewasa.
Perpustakaan merupakan lembaga yang berperan sebagai garda terdepan dalam upaya meningkatkan literasi di sekolah. Perpustakaan memiliki fungsi sebagai sumber belajar untuk pesert didik, guru, dan pegawai.
Selain itu, perpustakaan juga menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. Perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang lengkap akan menciptakan perpustakaan yang kondusif untuk membaca dan belajar. Hal ini penting karena lingkungan yang baik dapat mempengaruhi motivasi literasi dan konsentrasi belajar.
Adapun beberapa tips dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah agar efektif:
1. Mentaati aturan perpustakaan di sekolah misalnya : mengisi daftar kunjungan, menjaga kebersihan perpustakaan, tidak ribut saat di perpustakaan, dan mengembalikan buku tepat waktu.
2. Manfaatkan koleksi buku di perpustakaan dengan baik
3. Buat jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan, agar tidak mengganggu KBM.
4. Pengunjung perpustakaan dapat memanfaatkan waktu dengan lebih efektif dan konsisten dalam meningkatkan literasi pada saat di sekolah.
Dengan demikian, perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan literasi di sekolah agar terwujudnya Indonesia Emas 2045 . Melalui koleksi buku yang beragam, lingkungan belajar yang kondusif, dan sumber daya informasi yang relevan, perpustakaan membantu peserta didik, guru, dan pegawai untuk mengembangkan keterampilan literasi dan menghadapi tantangan zaman yang semakin modern.
Dalam memanfaatkan perpustakaan dengan bijaksana dan konsisten, kita dapat bersama-sama menyongsong masa depan, berpengetahuan, dan mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas khususnya dibidang literasi.
Tidak hanya itu, bahwa perpustakaan mempunyai peran penting dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara. Perpustakaan bukan hanya tempat untuk mengakses literatur, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran yang baik misalnya dapat membantu peserta didik mencari tugas atau materi yang deberikan oleh Guru Mata Pelajaran.**