APBN Defisit 1,81 Persen Pada November 2024
APBN Defisit 1,81 Persen Pada November 2024.-Antara-
BPP terbagi menjadi belanja kementerian/lembaga (K/L) yang terealisasi sebesar Rp1.049,7 triliun atau 96,2 persen dari target Rp1.090,8 triliun (tumbuh 17,9 persen) dan belanja non-K/L terealisasi Rp1.048,9 triliun atau 76,2 persen dari target Rp1.376,7 triliun (tumbuh 18,6 persen).
Adapun realisasi TKD setara 92,8 persen dari target APBN Rp857,6 triliun, tumbuh sebesar 8,1 persen.
Sedangkan, penerimaan negara yang berasal dari perpajakan tercatat sebesar Rp1.946,7 triliun (setara 84,3 persen dari target Rp2.309,9 triliun, tumbuh 1,7 persen), terdiri dari penerimaan pajak Rp1.688,9 triliun (84,9 persen dari target Rp1.988,9 triliun, tumbuh 1,1 persen) dan kepabeanan dan cukai Rp257,7 triliun (80,3 persen dari target Rp321 triliun, tumbuh 5,2 persen).
Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp552,4 triliun, setara 106,2 persen dari target Rp492 triliun, namun melambat 4 persen.
Meski, APBN mengalami defisit, keseimbangan primer masih tercatat surplus, yaitu sebesar Rp47,1 triliun.
Keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.(ant)