Aliran Duit CSR itu Kemana? Jawaban Harvey Moeis itu?
Ahmadi Sopyan dan Harvey Moeis-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Sederet keterangan, kesaksian, dan jawaban terdakwa Harvey Moeis yang juga suami artis Sandra Dewi yang kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), soal dana social bersama --karena menyatakan tak pernah menggunakan istilah CSR-- hingga kini justru masih menimbulkan teka-teki. Terutama bagi warga Bangka Belitung (Babel) yang tidak pernah merasakan adanya aliran duit dimaksud, termasuk saat Covid-19 sekalipun.
Dalam dakwaan, dana social Bersama itu --yang oleh JPU dikatakan untuk CSR-- tertera angka Rp 420 miliar. Uang itu berasal dari 4 smelter swasta di luar PT RBT yang diwakili Harvey Moeis.
Ironisnya, Harvey Moeis sendiri menyatakan tidak pernah mencatat atau menghitung berapa total dana 'sukarela dengan ketentuan tertentu' yang disalurkan oleh 4 smelter itu.
Anehnya, Harvey Moeis mengaku tak hanya tak mencatat dan tak menghitung berapa duit yang masuk, tapi juga tidak ada hitungan berapa dikeluarkan. Hanya disebut uang itu digunakan untuk menbantu covid-19, tanpa disertai barapa nilainya? Padahal, tahun duit dana social itu disetorkan para smelter swasta dengan tahun wabah covid-19 terpaut cukup jauh?
BACA JUGA:Pengakuan Harvey Soal Penggunaan Duit CSR, Tak Pernah untuk Pribadi?
Dimulai dari alasan Harvey Moeis mengumpulkan duit itu sendiri adalah menjalankan Amanah dari Kapolda Babel saat itu, Brigjend Syaiful Zachri --almarhum--. Duit itu untuk kepentingan lingkungan dan masyarakat. Namun dengan alasan mendesak --ujar Harvey Moeis--, duit digunakan dan habis untuk covid-19. Berapa yang dihabiskann untuk Covid-19? Tak ada pernyataan pasti.
Soal setoran untuk dana social bersama ini juga, terkuak dalam WA Grup, Harvey Moeis menyatakan di sini akan terlihat smelter yang komit atau tidak? Padahal dikatakan dana itu 'sukarela'? Dan, yang tidak komit tentu akan disampaikan ke 'wasit'? Siapa gerangan 'wasit' itu? Sehingga para smelter rela menyetor secara 'sukarela' puluhan bahkan ratusan miliar hingga terhimpun sesuai dakwaan sampai Rp 420 miliar?
Jawaban Harvey Moeis soal 'wasit' itu 'mungkin hanya karangan saya saja'? Padahal sebutan 'wasit' itu beberapa kali muncul dalam Grup WA itu?
Tidak Amanah!
Menanggapi sederet jawaban terdakwa Harvey Moeis, Budayawan dan Penulis Babel, Ahmadi Sopyan menyatakan, jika memang dana itu dihabiskan untuk covid-19 --seperti pengakuan Harvey Moeis-- berarti dari situ saja penggunaan uang itu sudah tidak amanah.
BACA JUGA:Menguak Pengakuan Harvey Moies, 'Wasit' Masih Misteri?
''Kan amanahnya Kapolda almarhum untuk lingkungan dan masyarakat (Babel), mana?'' ujar Ahmadi.
Satu hal yang jelas, menurut Ahmadi, dari sederet persoalan yang mencuat dalam kasus Tipikor tata niaga timah ini, justru soal dana social atau CSR atau apapun istilahnya, dana Rp 420 miliar inilah yang banyak menjadi perhatian masyarakat Babel.
''Karena ini dikatakan untuk CSR, untuk lingkungan, untuk masyarakat Bangka Belitung? Buktinya nol. Kami kadang membayangkan, andaikan uang Rp 420 miliar itu digunakan saat ini di saat masyarakat kami terpuruk begini, mungkin ceritanya akan menjadi lain,'' ujar Ahmadi.