Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Ketika "Tuan" Digugat

Fakhrudin Halim.-Dok Pribadi-

Oleh Fakhruddin Halim

Jurnalis di Bangka Belitung

 

SAYA mendadak dibuat sibuk. Melayani berondongan pertanyaan atau mendengarkan orang di seberang berbicara panjang lebar. Secara pelan saya jelaskan beberapa pertanyaan itu secara ringkas. Dengan sabar saya dengarkan setiap kalimat yang meluncur. Tak berhenti, pesan tertulis lewat aplikasi WhastApp, saya balas satu persatu.

 

Iya. Intinya soal artikel saya, "Gaduh Tuan Purbaya Duit Pemprov Babel Mengendap Rp 2,10 Triliun, Siapa Tanggung jawab?" Orang yang saya tanyai berkali-kali malah bungkam. Kini, justru saya yang ditanyai dan harus menjelaskannya.

 

Penjelasan saya, intinya sudah ditulis dalam artikel itu. Namun saya layani dengan baik dan tinggal "mensyarah" nya saja. Termasuk tambahan data dan informasi terbaru usai artikel ditulis dan dimuat beberapa media online.

Alur ceritanya pun simpel. "Kata Purbaya duit 'Parkir' Pemda data dari BI, Pemprov Babel Rp 2,1 triliun. 

 

Kata BI berasal dari laporan bulanan bank (kas daerah ditempatkan). Kata Mendagri Tito dana Pemda mengendap tidak sebesar itu, ada selisih Rp18 triliun dari total jumlah 15 Pemda Rp234 triliun. Kata Kepala Bakuda Babel tidak sebesar itu, Pemprov Babel cuma punya Rp 200 miliar dan kas hanya di Bank SumselBabel."

 

Siapa yang salah? Siapa yang berbohong? Data awal dari mana? Jawab sendiri.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan