LELAKI TUA ITU
Syabaharza.-Dok Pribadi-
“Selamat pagi pak”, sapa Bapak itu kepada seorang lelaki yang kebetulan lewat di tempatnya menunggu.
“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” jawabnya.
“Ruang kepala sekolah dimana ya?”
“O, itu yang di sebelah kanan paling ujung. Tapi Bapak kepala sekolah belum datang!” jawabnya lagi.
“Sudah jam Sembilan begini belum datang?” ketus Bapak itu.
“Biasanya jam tujuh Bapak kepala sekolah sudah datang, pak!” belanya.
“Lalu kenapa hari ini terlambat?” bertambah geram saja Bapak itu.
“Tadi, Bapak kepala sekolah mengirim WA, katanya beliau terlambat karena mengalami kecelakaan, jadi beliau harus jalan kaki menuju ke sekolah”
“Kecelakaan? Jalan kaki?” kenapa tidak naik angkot saja?” pertanyaan beruntun dilontarkan Bapak itu kepada lelaki yang ternyata berprofesi sebagai penjaga sekolah itu.
Sang penjaga sekolah tidak menjawab pertanyaan beruntun dari sang Bapak. Ia hanya mengangkat kedua bahunya, lalu pergi meninggalkan bapak itu.
***
Bapak itu mendekati pintu yang bertuliskan “Ruang Kepala Sekolah”. Perasaan aneh mulai menghinggapi dirinya, berat rasa kakinya melangkah masuk ke ruangan tersebut. Tidak dipungkiri ia merasa gugup jika berurusan dengan pihak sekolah, apalagi ini terkait dengan permasalahan anaknya. Namun ia memberanikan diri mengetuk sebanyak tiga kali.