LELAKI TUA ITU
Syabaharza.-Dok Pribadi-
“Ya silakan masuk” suara seorang lelaki dari dalam ruangan yang berukuran 3x4 meter itu.
Ruangan itu tertata rapi. Dalam ruang itu ada sebuah AC, namun tidak dihidupkan. Menurut cerita sang kepala sekolah memang tidak menginginkan terlalu sering ber-AC. Sang kepala sekolah lebih suka dengan semilir angin yang berasal dari luar ruangannya, sehingga jendela ruangan itu selalu terbuka ketika sang kepala sekolah berada di dalamnya.
Suaranya tampak gagah dan berwibawa. Ketika mendengar suara itu, sang Bapak langsung teringat akan suara seorang lelaki. Lama ia berpikir, menata memori otaknya, mengingat-ingat kembali siapa pemilik suara yang baru saja didengarnya.
Akhirnya ia berhasil mengingat. Pertanyaan pun menjelma, apakah benar pemilik suara itu orang yang ditemui di jalan dengan motor bututnya tadi? Kalau benar, berarti lelaki yang terkena insiden dengan dirinya tadi adalah sang kepala sekolah tempat anaknya dididik.
Dada sang Bapak bergemuruh, berjuta perasaan bercampur jadi satu. Pertanyaan-pertanyaan kembali menguasai otaknya. Apakah benar lelaki yang ditabrak tadi adalah kepala sekolah anaknya? Jika benar apa yang harus ia lakukan? Sang Bapak berusaha untuk menjawab sendiri beberapa pertanyaan itu. Mungkin saja ada orang yang sama suaranya. Atau mungkin juga itu perasaannya saja. Dengan dada berkecamuk, sang Bapak memberanikan diri memasuki ruangan itu.
Setelah masuk ke ruangan itu, apa yang ditakutkan sang Bapak benar-benar terjadi. Alangkah terkejutnya Bapak itu ketika dilihatnya sang kepala sekolah itu adalah lelaki tua yang dimaki-makinya karena kecelakaan tadi. Bapak itu tak dapat berkata apa-apa, tertunduk lesuh penuh dengan rasa malu dan penyesalan.**
BIONARASI PENULIS
Syabaharza adalah nama pena dari Syamsul Bahri Arza. Putra asli Pelabuhan Dalam, Pemulutan ini sekarang tinggal di Desa Keposang Kecamatan Toboali Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Untuk diskusi dengan penulis, silakan ke: [email protected]