Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Koding dan AI di Sekolah Dasar: Tantangan dan Harapan

Al Mahfud-Dok Pribadi-

Oleh Al-Mahfud

Penulis Masalah Pendidikan

 

Perkembangan pesat di bidang teknologi digital memengaruhi semua lini kehidupan. Semua mesti bersiap menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks dan kompetitif. Situasi ini membuat pendidikan mestimembekali generasi muda berbagai pengetahuan dan skil yang dibutuhkan di era digital.

 

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menekankan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, dan memiliki kecakapan hidup. Sejalan dengan hal tersebut, di era digital saat ini, kecakapan hidup tak bisa dilepaskan dari literasi digital dan kemampuan mengelola, memanfaatkan, serta menciptakan teknologi.

 

Di sinilah terlihat pentingnya membekali generasi muda dengan dasar kecakapan digital sejak dini. Terlebih, dalam hal ini, kesiapan kita tergolong masih rendah dibandingkan negara-negara lain. Menurut data Government AI Readiness Index 2024, bahkan di antara negara-negara ASEAN, dalam hal kesiapan menerapkan kecerdasan artifisial (KA), Indonesia hanya di urutan keempat dan berada di urutan ke-42 di tingkat global, dengan sektor teknologi yang menjadi pilar utama memiliki skor terendah (OxfordInsight, 2024). 

 

Menurut data Kominfo, Indonesia juga masih kekurangan 9 juta talenta IT pada tahun 2030 mendatang. Situasi ini membuat kita mesti bergerak cepat agar bisa menyiapkan generasi muda yang cakap teknologi dan mampu menghadapi tantangan global di masa mendatang.

 

Pada 29 November s.d. 1 Desember 2024, Kemendikdasmen melalui Ditjen PAUD Dikdasmen menggelar kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun bertema “Pengembangan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan untuk Siswa Sekolah Dasar”. 

 

Tujuannya mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif terkait koding dan kecerdasan artifisial (KA) yang bakal dimasukkan dalam kurikulum sekolah dasar pada tahun pelajaran 2025-2026. Diskusi menggali pandangan serta masukan dari berbagai pihak. Dari para pemangku kepentingan di dunia pendidikan, para kepala sekolah, guru, hingga komunitas pengajaran koding dan KA. Dicari dan dirumuskan strategi yang tepat dan efektif dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan digital.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan