Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Panglima TNI & Kapolri Sorot Oknumnya 'Main' Timah! Beranikah Cukong 'Bernyanyi'?

Ilustrasi-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Terlibatnya oknum pejabat, termasuk dari TNI dan Polri di penambangan illegal timah, kali ini tampaknya benar-benar menjadi sorotan Panglima TNI dan Kapolri.  Karena sesuai Perintah Presiden Prabowo Subianto, agar kedua petinggi itu menindak aparat di bawahnya yang ikut 'bermain'.

Maklum, ini untuk kesekian kalinya menjadi atensi dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Bahkan, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan Satgas Halilintar oleh Presiden yang berlanjut ke penindakan dan operasi penertiban oleh Satgas, justru makin banyak membuka tabir banyaknya oknum pejabat, TNI, Polri ikut 'andil' di 'lumpur' tambang timah llegal itu.   Inilah juga yang menjadi penyebab praktik-praktik illegal menjadi sulit diberantas.  

“Saya dapat laporan ada pejabat-pejabat, ada petugas TNI, ada petugas Polri, dan beberapa instansi yang terlibat,'' ujar Prabowo dalam sidang Kabinet, Senin, 15 Desember 2025 awal pekan lalu. 

Menunggu 'Nyanyian' Cukong?

Penelusuran BABELPOS, indikasi adanya keterlibatan pejabat dari Lembaga terkait, oknum TNI, Polri dari berbagai level yang 'berkubang' dalam lumpur tambang timah illegal itu, sangat terasa.  Karena alat berat yang bermain di Kawasan terlarang tersebut bukan hanya 1 atau 2 unit, melainkan puluhan unit.  Bahkan tangkapan Satgas PKH mencapai 64 unit?

Dari sini sudah terasa ada indikasi 'main mata' sehingga aparat pun jadi 'pejam mata'.  

Apakah mungkin aparat tidak tahu puluhan unit alat berat merambah Kawasan terlarang?  Indikasi lainnya, apakah mungkin para cukong alat berat mau mempertaruhkan uangnya dalam bentuk eksavator puluhan unit yang bernilai miliaran rupiah itu untuk merambah Kawasan terlarang tanpa ada jaminan pihak atau oknum berwenang?  

Di sisi lain, setelah sempat heboh dalam beberapa bulan terakhir hingga Satgas PKH berhasil mengamankan 64 unit alat berat berbagai jenis dan merk, faktanya para cukong yang dikatakan sebagai pemilik alat berat tersebut hingga kini masih melenggang.  Bahkan beberapa diantaranya terlihat tenang-tenang saja?

Dari penelusuran BABELPOS, saat ini pihak Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung (Kejati Babel) yang menerima limpahan masih melakukan penyelidikan dan belum ditingkatkan ke penyidikan.  Namun dari Gerakan yang ada, kasus ini hampir dipastikan naik ke tingkat penyidikan.  Dan berarti akan ada cukong hingga pejabat yang bakal terjerat.  

Sederet nama cukong sudah bolak-balik ke Kejati.  Seperti Herman Fu --yang paling awal mencuat dan kerap terlihat--, lalu ada Sofyan Fu, Igus,  Frengky, Tajudin,  Aloysius  hingga H Toni als Ton sudah diperiksa.  Bahkan ada info ke BABELPOS, cukong berinisial S juga punya 2 unit alat berat yang diamankan--.  Semua masih saksi. 

Kondisi ini jugalah yang membuat ada upaya-upaya para cukong 'cari selamat'.  Baik dengan 'cuci tangan' seolah tak terkait dengan alat berat yang disita, atau akan ada orang yang dijadikan 'tumbal'.   

Tampaknya masyarakat harus terus kawal dan jangan sampai ini meredup!  Adanya upaya para cukong pemilik alat berat yang diamankan Satgas untuk lepas dari jeratan hukum terkait kepemilikan dan operasional alat berat dalam penambangan illegal di Kawasan Hutan Lubuk, Sarang dan dan Nadi, Bangka Tengah sedari awal sudah dipatahkan Satgas.

Para cukong memang berupaya 'cuci tangan', namun Penyidik Kejati Babel juga tak kalah sigap.  Buktinya, beberapa lokasi sudah dilakukan penggeledahan.  Bahkan cukong-cukong itu sudah banyak diperiksa.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan