Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Rahasia Ibadaha Haji

Iswandi Syahputra-Dok Pribadi-

Sementara ukuran makrokosmis apakah haji kita sudah mencapai derajat haji mabrur/rah, adalah penilaian yang diberikan manusia dan lingkungan sosial sekitar kita. Jika kita membawa kebaikan dan kemanfaatan sosial setalah pulang haji, ada perbedaan yang mampu menggerakkan orang lain untuk berubah dari salah ke soleh, itu sudah cukup untuk mengukur derajat mabrur/rah bagi orang yang baru pulang haji.

 

Ini juga bukan persoalan mudah. Sebab, selama manusia masih hidup dirinya akan terus digelantungi sifat hawa, nafsu, dunia, dan syetan. Sifat ini seperti bisikan halus dari bilik hati yang selalu dihembuskan oleh Iblis. Itu pula sebabnya setelah pulang dari haji senantiasa kita harus berserah diri dan berlindung pada Allah Swt dari bisikan Iblis. 

 

Secara batiniah hati selalu hadir berada di Baitullah memohon ampunan atas berbagai penyimpangan hati. Sebab hati menjadi arena jihad terbesar setiap orang, terutama jamah yang baru pulang dari haji. Jangan pamer harta dan ibadah, jangan iri, dengki, syirik, culas, dzolim, kejam, rakus, serakah atau kejahatan hati lainnya. Ini tidak mudah, karena kita berperang dengan diri sendiri. Lebih berat lagi, dalam diri itu ada yang tau siapa diri kita sendiri. Mengenal diri paska haji menjadi penting karena, "Siapa mengenal dirinya sendiri, maka akan mengenal Tuhannya". (sumber: kemenag.go.id)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan