Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Rahasia Ibadaha Haji

Iswandi Syahputra-Dok Pribadi-

 

Kemudian, Isma’il As menghentak-hentakkan kakinya di tanah, hingga keluarlah dan muncratlah air dari dalam tanah tersebut. Siti Hijir kemudian mengucapkan “Zami Ya Allah, Zami Ya Allah“, “Tahan Ya Allah”, “Tahan Ya Allah“. Sejak saat itu, air tersebut dinamakan Air Zam-Zam. Jadi, rahasia dari peristiwa ini adalah sebagai pelajaran bagi jemaah, untuk senantiasa “menahan“ perbuatan yang tidak baik saat melaksanakan seluruh rukunnya haji. 

 

Karena itu disebut “Ibadah Haji“, sebab “ibadah“ itu artinya “menahan” dan amal artinya “berbuat”. Menahan lebih berat daripada berbuat. Sehingga ibadah haji ini, bukan saja berat secara fisik jasmani, tapi juga berat secara ruhani karena itu membutuhkan bekal Takwa.

 

Rukun kelima, Tahallul. Tahallul bukan hanya membersihkan dan memotong sebagian rambut jamaah haji secara syari’at. Namun, yang juga dikehendaki adalah “memotong“ kehendak hawa nafsu kita sebagai manusia. 

 

Susunan “tubuh manusia” terdiri dari urat, benak, tulang, daging, kulit, bulu atau roma, dan darah. Adapun susunan “sifat manusia” terdiri dari hawa, nafsu, dunia, dan syetan. Melalui tahallul, yang sebenarnya dikehendaki adalah terpotongnya “kehendak” hawa, nafsu, dunia, dan syetan pada diri manusia tadi, supaya tidak menguasai ruhani kita. 

 

Rambut menjadi simbolik ritual haji. Namun sain modern kemudian melalui para ilmuwan menemukan analisis karakteristik mikroskopis terhadap sehelai rambut. 

 

Dalam sehelai rambut dapat diidentifikasi DNA pemiliknya, berapa usia pemiliknya, jenis kelamin, dan ras bahkan hingga sifat manusia yang terkandung di dalamnya. Sehelai rambut seperti hard disk eskternal berkemampuan merekam semua aspek biologis bukan saja kilo, mega, giga, tera, peta, exa, zetta, melampaui perhitungan itu semua.

 

Rukun keenam, Tertib. Tertib adalah mendahulukan yang dahulu dan mengemudiankan yang kemudian. Secara syari’at, perbuatan yang disebut tertib, jika dalam pelaksanaan rukun haji, rukun yang dahulu didahulukan, setelah itu rukun selanjutnya dilaksanakan. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan