Bisik Lada yang Memudar
Evy Pratiwi.-Dok Pribadi-
Tanah Bangka, di antara timah dan ombak beriak,
Terukir cerita, pekat aroma, abadi tak terdera.
Bukan hanya pasir putih, bukan lada mengkristal,
Tapi cawan kopi, tempat rindu, asa mengukirkan jejak.
Sejak lampau, di gerai tua berpendar remang,
Ake dan Kong Djie, saksi bisu waktu yang tak lekang.
Para penambang singgah, lelah mengusir kantuk,
Secangkir pahit, semangat baru di sanubari tertumpuk.
Manggar, Kota Seribu Kedai, julukanmu merona,
Gapura ceret kuno, menyapa ramah jiwa.
Bukan sekadar kafein, tapi ruang tawa dan ide,