Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Kembangkan Varietas Padi Ladang Lokal

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah.--

Upayakan Direstui Kementan RI

 

KORANBABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka mengembangkan padi ladang varietas lokal. Upaya ini ditargetkan padi ladang dari Bangka dapat dukungan banyak pihak hingga didukung pemerintah pusat. 

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah mengatakan penanaman padi ladang varietas lokal masih menjadi primadona petani di Kabupaten Bangka. Hal ini dikarenakan hampir sembilan puluh persen budidaya yang dilakukan tidak pernah mengalami gagal panen. Selain itu, cita rasa nasi yang dihasilkan sudah cocok di lidah masyarakat. 

Namun, hingga saat ini varietas lokal padi ladang Bangka Belitung belum diakui oleh Kementrian Pertanian (Kementan) RI, sehingga untuk memperbanyak benih secara besar-besaran tidak memungkinkan untuk dilakukan. Persoalan ini tentunya menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka dengan mengupayakan agar padi ladang varietas lokal Bangka Belitung mendapatkan restu dari Pemerintah pusat khususnya Kementan RI.

Syarli Nopriansyah menyatakan pihaknya secara khusus mengupayakan hal tersebut dengan mengganggarkan pelepasan padi ladang varietas lokal selama tiga tahun anggaran yang dimulai pada tahun 2023 yang lalu. Varietas lokal yang diusulkan untuk dilepas sebanyak delapan varietas yang memang sering ditanam petani yakni Raden, Runteh, Mayang Pasir, Pulut Merah, Balok, Mayang Pandan, Utan Antu dan Damel.

"Kita kerja sama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi di Subang untuk pelepasan varietas lokal ini. Sampel benih yang dimurnikan semua kita ambil dari petani ladang Bangka, walaupun nama di tiap desa berbeda-beda tapi pada dasarnya delapan varietas inilah yang biasa ditanam petani,” jelas Syarli Nopriansyah, Minggu (23/11/2025).

Menurutnya, jika padi ladang varietas lokal ini lolos uji maka menjadi harapan besar bagi petani Bangka Belitung. Bukan tidak mungkin akan ada penangkar-penangkar benih lokal sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang mau bertanam padi ladang untuk memperoleh benih.

"Rabu ini kita akan sidang penilaian calon varietas di Bogor yang diadakan oleh Kementrian Pertanian Dirjen Tanaman Pangan. Mudah mudahan bisa lolos. Kami mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat agar semua prosesnya lancar, sehingga ke depan kita bisa punya benih lokal sendiri yang tentunya resmi dan diakui Kementrian Pertanian. Ini bukan hanya untuk masyarakat Kabupaten Bangka tetapi untuk semua masyarakat Bangka Belitung, karena rata-rata padi ladang yang ditanam yah yang kita usulkan ini,” papar Syarli.

Ditambahkan Syarli, padi ladang varietas lokal yang diusulkan untuk dilepas Kementan ini sangat cocok ditanam di bumi Serumpun Sebalai mengingat karakteristik tanah yang marginal dan sudah adaptif dengan lingkungan Bangka Belitung. Hal ini dibuktikan dengan luasan tanam padi ladang hingga November minggu kedua seluas 2.392, 05 ha. Penanaman padi ladang terluas ada di Kecamatan Mendo Barat dengan luas tanam 944,45 ha disusul dengan Kecamatan Pudingbesar seluas 707,05 ha kemudian Kecamatan Riau Silip seluas 388,80 Ha. Di Kecamatan Belinyu 183,20 Ha, Kecamatan Bakam 165,45 Ha dan terakhir Kecamatan Merawang 3,10 Ha.

"Kalau dilihat dari persentase luas tanam, petani padi di Kabupaten Bangka lebih banyak menanam padi ladang dibandingkan padi sawah. Masyarakat kita memang dari dulu sudah terbiasa bertanam padi ladang dengan varietas lokal. Ini adalah kearifan lokal yang harus kita jaga dan pertahankan. Jarang ada petani yang gagal panen menanam padi ladang varietas lokal ini. Paling kendala yang dihadapi petani dikarenakan serangan tikus dan burung saja. Untuk hama dan penyakit lain sangat minim, mungkin dikarenakan padi ini sudah beradaptasi dengan lingkungan Bangka Belitung,” kata Syarli.

*Petani Sambut Baik Padi Ladang Varietas Lokal

RENCANA pelepasan padi ladang varietas lokal ini disambut baik oleh masyarakat khususnya petani padi ladang Kabupaten Bangka. Ketua Gabungan Kelompok Tani Benua Cemerlang Desa Paya Benua, Muzamil sangat berharap padi ladang varietas lokal segera diakui oleh Kementrian Pertanian sehingga petani tidak lagi kesulitan dalam memperoleh benih.

"Selama ini kita tanam padi ladang, benihnya hasil simpanan panen sebelumnya. Kalaupun tidak ada simpanan biasanya kita pinjam dari petani lain. Jadi untuk tanam dalam skala besar belum pernah dilakukan. Karena menanamnya dalam luasan terbatas, hasil panennya pun hanya untuk konsumsi sendiri,” tutur Muzamil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan