Kenapa? Agar muncul rasa tidak nyaman atau malu pada diri remaja saat melakukan yang tidak baik. Nyatanya, amar makruf makin tergerus.
Terakhir, tingginya seks bebas juga amat dipengaruhi sebab tidak ada efek jera pada pelaku. Mereka yang hamil diluar nikah atau melakukan zina tidak diberi sanksi tegas oleh negara. Apalagi jika keluarga dan masyarakat menerima saja.
Tentu remaja jadi semakin bermudah-mudahan saja dalam melakukan perzinahan. Tidak adanya sanksi tegas dari negara mengindikasikan negeri ini tidak serius mengatasi seks bebas dikalangan remaja.
BACA JUGA:K.H. Ahmad Dahlan: Muhammadiyah, Pendidikan, dan Kemerdekaan
Islam Melindungi Remaja dari Seks Bebas
Islam sebagai sebuah ideologi yakni aqidah yang dibangun diatasnya berbagai peraturan juga memiliki aturan yang khas dalam melindungi dan mencegah seks bebas. Berbagai perangkat dimiliki islam untuk memberantas seks bebas:
Pertama, islam memandang pacaran sebagai pintu masuknya zina sebagai sebuah keharaman. Berdasarkan firman Allah dalam qur’an surah Al Isra’ ayat 32 “Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk”.
Maka negara di dalam Islam akan menyampaikan (dakwah) kepada seluruh remaja muslim untuk menjauhi aktivitas pacaran. Artinya jangankan zina, mendekatinya saja dilarang. Pesan ini akan ditanamkan negara kepada generasi baik secara formal di sekolah ataupun nonformal (seperti kajian-kajian di masjid).
Remaja akan dibentuk menjadi pribadi yang bertakwa, berkepribadian Islam, dan taat kepada Sang Khaliq. Semua atas peran negara Islam (khilafah) yang sungguh-sungguh mendidik dan menjaga generasi.
Kedua, perlindungan remaja dari seks bebas juga merupakan tanggung jawab kaum muslimin secara umum. Oleh karena itu, amar makruf nahi munkar akan ditegakkan oleh masyarakat Islam. Setiap aktivitas yang mengarah atau menuju ke seks bebas akan dicegah sekuat tenaga oleh masyarakat secara berjamaah.
BACA JUGA:Konstruksi Feminisme dan Stigma Negatif Masyarakat Terhadap Kaum Perempuan
Ini merupakan perintah al Khaliq. Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)