Kini eskalasi perang Israel dan Hamas merembet, pasukan milisi Houthi yang menduduki Yaman, ikut terlibat perang jarak jauh dengan Israel.
Houthi sukses menjegal dan mengamankan wilayah Laut Merah.
Semua kapal yang memiliki hubungan perdagangan dengan Israel, disergap secara langsung.
Wilayah perbatasan Israel dan Lebanon menjadi medan pertempuran Hizbullah dengan pasukan pertahanan Israel (IDF).
Tank-tank kedua belah pihak saling meluncurkan meriamnya.
Belum lama ininHizbullah telah menghancurkan pusat komando satelit Israel di wilayah perbatasan.
Dugin menyebut milisi Houthi tak akan berhenti memberikan perlawanan terhadap musuh bersama, Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Dampak pergerakan masif Houthi di Laut Merah diprediksi akan menyebabkan kenaikkan harga minyak.
Buntutnya, Iran pun akan bereaksi menanggapi provokasi. Bisa disebutkan, Iran yang akan memulai perang besar di Timur Tengah.
BACA JUGA:Tentara Zionis yang Hilang Nyawa Perang Gaza Dipajang
"Houthi tidak akan berhenti. Kapal tidak akan memasuki Laut Merah lagi. Harga minyak akan naik. Iran akan menanggapi provokasi," lanjut sosok yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Dugin melanjutkan, keruntuhan Israel tak bisa dihindari akibat perang besar di Timur Tengah yang diklaimnya.
Dugin menegaskan bahwa peperangan modern ini salah satu dari tanda agenda akhir zaman.
"Runtuhnya Israel tidak bisa dihindari. Sebut saja sesuai keinginan Anda. Kami menyebutnya agenda akhir zaman. Kiamat sudah tiba," tulisnya.
Lantas kapan itu terjadi? Dugin mengatakan, "Saat ini atau nanti. Mungkin belum. Tapi segera.***