Allah SWT kemudian mengirimkan Malaikat berupa pemuda tampan kepada Nabi Luth AS, sebagai tamu.
Nabi Luth AS kembali mendapati dirinya berada dalam dilema, dimana dia mengkhawatirkan keselamatan para tamunya sekaligus ingin melindungi kehormatan mereka, jadi dia dengan aman membawa mereka ke rumahnya dan menyediakan tempat bermalam bagi mereka.
Tanpa sepengetahuan Nabi Luth AS, istrinya pun telah menjadi sekutu orang-orang Sodom yang korup dan diam-diam memberitahu mereka tentang kehadiran para tamu.
Akibatnya, sekelompok orang mendekati rumah Nabi Luth AS, menuntut agar keinginan jahat mereka dipenuhi dengan para tamu.
Karena perilaku kaumnya itu, Nabi Luth AS merasa sangat malu dengan kedua tamunya. Apalagi Luth tahu yang bertamu ke rumahnya itu bukanlah manusia biasa, tetapi para Malaikat utusan Allah SWT.
Nabi Luth AS sangat tertekan dengan perilaku mereka dan memohon kepada kaumnya untuk meninggalkan niat jahat mereka.
Melihat perilaku yang sangat kurang ajar dari kaum Sodom itu, maka para tamu yang sebenarnya malaikat itu keluar rumah dan mengepakkan sayapnya yang membuat sebagian kaum Sodom itu menjadi buta, tidak bisa melihat dan mereka pulang dengan penuh kesakitan serta hanya bisa meraba-raba sebatas yang bisa mereka lakukan.
Mereka meyakinkannya bahwa kaumnya tidak akan dapat menyakitinya dan memerintahkan dia untuk pergi bersama keluarganya pada malam hari, kecuali istrinya yang akan menghadapi nasib yang sama seperti penduduk Sodom.
Mereka memperingatkan bahwa hukuman yang dijanjikan akan menimpa mereka di pagi hari. Kisah di atas didasarkan pada ayat Surah Hud berikut ini:
Pada titik ini, para Malaikat memperkenalkan diri mereka dan memberitahu Nabi Luth AS tentang identitas tersembunyi mereka. Mereka [para malaikat] berkata:
“Wahai Luth sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu; [oleh karena itu], mereka tidak akan pernah sampai kepadamu. Maka berangkatlah bersama keluargamu pada sebagian malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang – kecuali istrimu; sesungguhnya dia akan terkena apa yang menimpa mereka. Sesungguhnya janji mereka adalah pagi hari. Bukankah pagi hari sudah dekat?
Maka ketika datang perintah Kami, Kami jadikan bagian yang tertinggi [dari kota itu] menjadi yang terendah dan kami hujani mereka dengan batu-batu dari tanah liat yang berlapis-lapis, yang diberi tanda dari Tuhanmu. Dan itu (yaitu, hukuman Allah) tidak jauh dari orang-orang yang zalim.” (Surah Hud, 11:81-83)
Penting untuk ditekankan di sini bahwa masyarakat Sodom adalah komunitas pertama dalam sejarah Islam yang terlibat secara terbuka dalam tindakan homoseksualitas yang keji.
Oleh karena itu, sebagai akibat dari dosa keji ini, Allah memusnahkan sepenuhnya orang-orang ini dari muka bumi dengan secara ajaib mengangkat kota tersebut dan menjungkirbalikkannya, menyebabkan penduduknya hancur dan terkubur di bawahnya. Hukuman ini menjadi contoh kuat betapa beratnya tindakan tersebut.***