Ngerameng

Ngerameng

Kamis 02 Oct 2025 - 13:54 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Sekarang ini, hari-hari rakyat adalah hari-hari kesunyian dalam negara. Rakyat Indonesia sekarang dan yang akan datang sepertinya akan terasing di dalam rumah sejarahnya sendiri. Kita telah menciptakan penjara-penjara politik yang pengap, hukum yang njlimet dan bodoh, aparat yang bermental keparat, menyesakkan, mencambuki pungung saudara sendiri. Penjara-penjara ekonomi kian kotor, penjara-penjara kebudayaan yang wajahnya kian gemerlap tetapi membuat lubuk nuraninya lenyap ke ruang-ruang hampa tanpa makna dan kearifan. 

Manusia-manusia Indonesia (pejabat) saat ini telah menciptakan penjara-penjara sampai akhirnya rekayasa-rekayasa untuk mempertahankan eksistensi penjara-penjara itu menjelma menjadi penjara tersendiri yang lebih dahsyat  kungkungannya. Inilah titik nadir dari sebuah demokrasi yang kian “ngerameng” dan bodoh.

Selamat datang di negeri “ngerameng”. Kalau dulu hanya ada 4 jenis manusia yang “dimaafkan” dalam sikap ngerameng: (1) bayi atau anak kecil (2) orang tua yang sudah pikun (3) orang gila (4) orang yang sedang tidur (ngigau) atau orang yang kesurupan. Maka sekarang siapapun boleh “ngerameng”, semakin tinggi jabatanmu, semakin berbintang pundakmu, semakin populer dirimu, maka “ngerameng”-lah, mumpung orang “ngerameng” sedang dibutuhkan oleh negeri ini.

Ah, sudahlah! bicara soal demokrasi “ngerameng” ternyata saya sendiri pun begitu. Buktinya, tulisan saya ini juga termasuk dalam kategori tulisan “ngerameng”.

Salam Ngerameng!(*)

 

 

 

 

 

 

 

Kategori :

Terkait

Kamis 25 Dec 2025 - 14:42 WIB

Jomblo dan Tahun Baru

Kamis 18 Dec 2025 - 14:44 WIB

Polisi & Perempuan

Kamis 11 Dec 2025 - 17:32 WIB

Banjir

Kamis 04 Dec 2025 - 17:44 WIB

Dak Nenger di Padah

Kamis 27 Nov 2025 - 15:51 WIB

Guru, HAM dan PGRI