Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium, Darurat Cacar Monyet

Cacar Monyet.-screnshot-

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk yang kedua kalinya.

-----------

HAL ini mengingat kenaikan kasus Mpox di sejumlah wilayah di Afrika yang disebabkan oleh strain baru clade 1b.

Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran Mpox di Indonesia.

"Kita yang pertama melakukan penguatan surveilans. Kita melakukan upaya untuk melakukan penyelidikan epidemiologi," ujar Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Yudhi Pramono pada temu media daring.

Dalam hal ini, pihaknya juga melibatkan komunitas dan mitra HIV-AIDS dan menyiapkan laboratorium rujukan untuk Mpox secara nasional.

BACA JUGA:Begini Perbedaan Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar

''Kita ada 12 laboratorium dari Sumatra sampai Papua untuk rujukan lebih lanjut, memastikan variannya apa, subvariannya apa," tuturnya.

Kemudian, Kemenkes juga memberikan notifikasi ke WHO untuk melaporkan kejadian terkait Mpox yang terjadi di Indonesia.

"Untuk obat-obatan, kita juga sudah menyiapkan, mulai dari antivirus, kemudian untuk terapi lainnya sesuai dengan simtomatis."

Sementara untuk perawatannya, akan dilakukan sesuai dengan derajat keparahan. "Kalau ringan cukup isolasi, mandi di rumah. Kemudian pengawasan oleh puskesmas setempat, dan apabila ada komplikasi lainnya atau penyerta lainnya komorbid, itu kita bisa evaluasi apakah perlu dirawat di rumah sakit."

Yudhi menjelaskan, saat ini sudah ada vaksinasi Mpox untuk mencegah keparahan akibat penyakit ini.

Namun begitu, pemberian vaksinasi lebih menyasar kepada kelompok LSL serta tenaga kesehatan yang berisiko karena melakukan perawatan terhadap pasien.

"Vaksinasi ini kita mendapatkan bantuan dari ASEAN, kurang lebih ada 2.850 dosis vaksin Mpox, dan kita juga melakukan pembelian 1.600 vial vaksin ini dari Denmark," paparnya.***

Tag
Share