Tahun 2045 Generasi Emas atau Generasi Cemas?
Rahmat Zulkarnain, S.P., Wakabid Ekonomi dan Kewirausahaan, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Babel-Dok Pribadi-
PEMERINTAH Indonesia saat ini terus gencar mengampanyekan gerakan Indonesia emas 2045. Indonesia emas 2045 merupakan kondisi di mana Indonesia mendapatkan bonus demografi usia produktif lebih tinggi atau usia muda lebih banyak dibandingkan negara-negara lain pada tahun 2045.
Menurut Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, penduduk usia produktif hingga 30 Juni 2024 mencapai 196.558.195 jiwa, sekitar 69,68 persen dari total penduduk Indonesia yang sebanyak 282.477.584 jiwa.
Rahmat Zulkarnain, S.P., (Wakabid Ekonomi dan Kewirausahaan, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Babel)
Setelah usia produktif, penduduk Indonesia disusul usia muda 0-14 tahun sebanyak 64.833.766 jiwa (22,95%), dan usia tua yaitu di atas 65 tahun sebanyak 21.085.623 (7,46%). Artinya dengan jumlah sebanyak itu, Indonesia menjadi adalah salah satu negara yang paling banyak memiliki jumlah penduduk usia produktif.
BACA JUGA:Konstruksi Feminisme dan Stigma Negatif Masyarakat Terhadap Kaum Perempuan
Patut kita syukuri dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, angka 69,58% ini adalah usia produktif dan ini diharapkan bisa menopang laju pertumbuhan Indonesia untuk menjadi 3 atau 4 besar negara di dunia.
Yang jadi pertanyaan terbesar kita adalah apakah bangsa kita sudah siap untuk menyambut Indonesia emas 2045 itu?
Kita mengetahui bersama bahwa kondisi saat ini bahwa bangsa kita dalam kondisi tidak baik-baik saja. Berbagi permasalahan terus menerus menghantui bangsa Indonesia khususnya permasalahan pada usia produktif tanpa ada solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Belum lagi pengangguran terus meningkat angka pengangguran di Indonesia mencapai jumlah yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, TPT atau persentase jumlah pengangguran Gen Z di Indonesia mencapai 9,9 juta. Bahkan menurut data IMF (Internasional Monterey Fund) angka pengangguran kita tertinggi se-Asean yaitu menyentuh angka 5,2 % dari jumlah penduduk Indonesia.