M. Irsan: Seyembara untuk Penyediaan Bahan Bacaan Bermutu Bagi Anak-Anak yang Berkonteks Lokal Babel

KORANBABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa Tahun 2024. 

Sayembara ini diselenggarakan sebagai sebuah upaya dalam penyediaan produk penerjemahan untuk bahan diplomasi bahasa dan bahan bacaan bermutu bagi anak-anak yang berkonteks lokal Bangka Belitung.

"Penyediaan bahasa bacaan bermutu merupakan salah satu episode program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar Episode Ke-23 bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M. Irsan, pada KORANBABELPOS.ID.

Dikatakan M. Irsan bahwa ketersediaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu tentu berperan penting dalam peningkatan kompetensi literasi dan penumbuhan minat baca siswa. 

"Pilihan dwibahasa dan lokalitas Bangka Belitung dalam penulisan cerita anak ini bertujuan untuk mengenalkan dan mewariskan bahasa dan budaya daerah Bangka Belitung kepada generasi muda, khususnya siswa PAUD dan SD," ujar M. Irsan. 

BACA JUGA:Kantor Bahasa Babel Gelar Seyembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa, Hadiahnya Rp 140 Juta, Ini Syaratnya!

Selain itu, penggunaan konsep STEAM di dalam penulisan cerita anak ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak tentang ilmu pengetahuan alam, teknologi, perekayasaan, seni, dan matematika sebagai keterampilan abad 21 yang berguna untuk menyelesaikan segala permasalahan dengan cara yang kreatif.

M. Irsan juga menyebutkan bahwa cerita anak yang akan dihasilkan dari sayembara ini difokuskan pada perjenjangan buku dengan tujuan untuk memberikan materi/bahan bacaan yang sesuai dengan tahap kemampuan, perkembangan, dan minat baca anak. 

Perjenjangan yang disyaratkan pada sayembara kali ini ditujukan bagi pembaca awal jenjang B1, B2, B3, dan pembaca semenjana jenjang C dengan beberapa pilihan tema, yaitu alam dan lingkungan, ekonomi kreatif, matematika, pengembangan diri, sains, dan seni budaya. 

"Dengan demikian, empat puluh produk penerjemahan dan bahan bacaan bermutu diharapkan dapat dihasilkan dari penyelenggaraan sayembara ini," ujarnya.(**)